KONTRASEPSI HORMONAL
1. Pengertian
Kontrasepsi hormonal adalah alat
atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana
bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
2.
Jenis Kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga
macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil)
Kontrasepsi Implant.
a.
Kontrasepsi Suntikan
1) Depo provera
yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
2) Cyclofem
yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.
3) Norethindrone
enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan
a) Menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan
lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c)
Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk
implantasi dari hasil konsepsi.
3. Keuntungan dan Kerugian
a.
Keuntungan
1)
Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8
minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali
tiap 12 minggu.
2) DMPA
pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3) Tingkat
efektifitasnya tinggi
4) Tidak
mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5) Suntikan
tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6) Tidak perlu
menyimpan atau membeli persediaan.
7)
Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak
disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus
dikeluarkan oleh orang lain.
8)
Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu
memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9)
Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan
estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti
timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.
b. Kerugian
1)
Perdarahan yang tidak menentu
2)
terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
3)
Berat badan yang bertambah
4)
Sakit kepala
5)
Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
6)
Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik
lagi.
7)
Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.
8)
Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.
9)
Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan
10) Memerlukan
biaya yang cukup tinggi.
4. Saat Pemberian Yang Tepat
a.
Pasca persalinan
1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau
setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami.
2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.
b. Pasca
Abortus
1). Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.
c.
Interval.
1). Hari kelima menstruasi
2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.
5. Kontra Indikasi
a.
Tersangka hamil
b. Perdarahan
ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya
c.
Tumor/keganasan
d. Penyakit
jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.
6. Cara Penggunaan
Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap
12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu
minggu.
7. Efek Samping dan Penanggulangannya
a. Efek samping
1) Gangguan
Haid :
a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan
selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.
b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid
yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.
c). Metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan
jumlahnya
2) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari
jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)
3) Perubahan
berat badan
Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa
bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan
4) Pusing dan
sakit kepala
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua
sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.
5) Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat
perdarahan di bawah kulit.
b. Penanggulangannya
1) Gangguan haid
a) Konseling
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada
pemakaian kontrasepsi suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah
akibat pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak
berlangsung lama
b) Pengobatan
Apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan
pemberian Pil KB hari I sampai ke II masing masing 3 tablet, selanjutnya hari
ke IV diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula
diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan
berhenti. Setelah perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x
1 tablet ).
2) Keputihan
a) Konseling :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan
jarang terjadi keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya
dan segera di berikan pengobatan.
b) Pengobatan :
Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus
dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti
extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang
berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.
3) Perubahan Berat Badan
a) Konseling :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan
adalah salah satu efek samping kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat
juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat
pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih
banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.
b) Pengobatan
Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan
untuk melaksanakan diet rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu
kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan
untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.
4) Pusing dan Sakit Kepala
a) Konseling
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping
tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.
b) Pengobatan
Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan
acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari
5) Hematoma
a) Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan
efek samping
b) Pengobatan
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu
diubah menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.
8. Komplikasi dan Penanggulangannya
a.
Komplikasi.
Abses
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.
b. Penanggulangan
Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg,
3 x 1 tablet / hari ).
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.
9. Tempat Pelayanan
a.
Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin
b. Puskesmas /
Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah.
c.
Poliklinik Keliling
d. Dokter /
Bidan Praktek Swasta
b. Kontrasepsi Oral ( Pil )
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet,
mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :
Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :
1). Pil
kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang
diminum 3 kali seminggu.
2). Pil
sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon
yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon
tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh
kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.
3). Pil
mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini (
kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.
4). Once a
moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu
biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half
Life panjang
5). Morning
after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang
hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom
bocor.
Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).
1). Nousea
2). Nyeri payudara
3). Gangguan Haid
4). Hipertensi
5). Acne
6). Penambahan berat badan.
1). Nousea
2). Nyeri payudara
3). Gangguan Haid
4). Hipertensi
5). Acne
6). Penambahan berat badan.
Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )
1). Mudah
menggunakannya
2)
Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3)
Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4)
Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5)
Mengurangi resiko kanker ovarium.
6)
Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung
estrogen.
c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan
ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak
sempat menerima hasil konsepsi.
d. Efek samping Implant
Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant
tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang
kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang
banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan
ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek
samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual,
mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan
berat badan.
e. Keuntungan Implant.
1). Efektifitas tinggi setelah dipasang
2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5
tahun.
3) Tidak mengandung estrogen
4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah
implantnya dikeluarkan
5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan
rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.
6). Dapat mencegah terjadinya anemia
f. Kerugian Implant.
1). Insersi
dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
2). Petugas
medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
3). Lebih
mahal
4). Sering
timbul perubahan pola haid
5). Akseptor
tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri
0 Response to "MAKALAH KONTRASEPSI HORMONAL"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya