KATA PENGANTAR
Tiada kata terindah yang patut diucapkan kepada ALLAH SWT
selain ucapan puji dan syukur yang setinggi-tingginya karena berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. makalah ini diharapkan berguna bagi teman
mahasisiwa-mahasiswi sekalian.
Selama penyusunan makalah ini, kami
telah mendapat begitu banyak bantuan dari berbagai pihak, baik langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan segala hormat
dan kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah “KEPERAWATAN
KOMUNITAS” yang telah membimbing kami. Juga teman-teman
seperjuangan yang telah memberikan dorongan, masukan maupun bantuan material
juga atas semua doa dan kasih sayang yang telah diberikan kepada kami dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga kebaikan dan keikhlasannya mendapat balasan yang berlipat
ganda dari ALLAH SWT. Amin.
Kami menyadari dalam proses
penyelesaian makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
selalu terbuka dan berterima kasih atas kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini berguna
dan memberikan nilai tambah dan manfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya.adapun terdapat kekurangan-kekurangan dalam makalah ini, kami
mohonkan maaf yang sebesar-besarnya.
SELAMAT
MEMBACA……
Bau, 23
Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR
ISI............................................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat.....................................................................
6
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................. 8
A. Pengertian
model health care system....................................... 8
B. Perkembangan
sistem model neuman...................................... 8
C. Konseptual
model neuman......................................................... 9
D. Dasar perkembangan teori betty
neuman............................... 16
E.
Model
keperawatan betty neuman............................................ 18
F. Konsep yang dikemukakan oleh betty
neuman..................... 18
G. Sumber-sumber
teori betty neuman......................................... 20
H. Model konseptual Betty
Neuman dalam lingkungan komunitas 20
BAB
III PENUTUP.................................................................................. 23
A. KESIMPULAN............................................................................... 23
B. SARAN........................................................................................... 24
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Betty Neuman lahir pada tahun 1924
di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya tidak jauh dari Lowell, Ohio.
Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa
cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya Ohio.
Pendidikan keperawatan pertamanya di
selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat ( sekarang disebut Rumah Sakit Umum),
Sekolah keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974 dan ia menerima gelar BS dalam
bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang kesehatan mental,
konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar PhD
bidang psikologi klinik.
Pendekatan teoritis Betty Neuman
tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah pendekatan holistic terhadap kehidupan
dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk hidup dan memiliki rasa yang
tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan bermanfaat.
Betty Neuman mulai mengembangkan
model sistem kesehatannya ketika menjadi seorang dosen dalam bidang keperawatan
kesehatan masyarakat di Universitas California, Los Angeles. Munculnya model
tersebut dikembangkan sebagai tanggapan atas pernyataan mahasiswa keperawatan
tentang suatu kebutuhan dalam rangka mengahadapi materi pelajaran yang akan
membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem keperawatan yang luas
terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan tertentu. Model
ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran
pendekatan personal secara total guna menghadapi problem-problem pasien didalam
penelitian keperawatan. Model tersebut disempurnakan dan kemudian
dipublikasikan pada edisi pertama buku berjudul Model-model Konseptual Untuk
Praktek Keperawatan tahun 1974, dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989
dipublikasikan yang berjudul Model Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat
tentang praktek keperawatan dan administrasi keperawatan.
Betty Neuman menegaskan bahwa dia
tidak bermaksud menciptakan sebuah model konseptual khusus untuk masyarakat
keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil kerja beberapa ahli teori
keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene King) telah
dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal
tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional
Keperawatan ( Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model
konseptual untuk pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut
menjadi sebuah dasar utama kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman
menjabarkan modelnya secara komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model
tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu, kelompok
(keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan
pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai
adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan
perawatan kesehatan.
Dalam paradigma keperawatan, konsep
sentral keperawatan yang menjelaskan tentang teori-teori model konseptual
keperawatan. Paradigma menjelaskan 4 unsur utama yang mendasar yaitu manusia,
lingkungan, kesehatan, keperawatan. Perawat harus mampu memahami model
konseptual ini didalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu teori model
konseptual keperawatan adalah “System Model Neuman” dimana beliau menyampaikan
bahwa manusia sebagai suatu system. Dimana profesi difokuskan pada perawatan
individu, keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan
kesehatan yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan.
Ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang
selalu berubah menurut tuntutan zaman. Merupakan tugas penting yang dihadapi
profesi keperawatan dalam memperkembangkan sebuah teori. Oleh karena itu,
tujuan pembuatan makalah ini yang berjudul ”TEORI BETTY NEUMAN” agar pembaca
mengetahui secara rinci pengertian keperawatan menurut Betty Neuman dan
menginformasikan kontribusi pemikiran Betty Neuman dan andilnya dalam
perkembangan keperawatan.
Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik danpendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk
dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan
variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem
terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan
yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala
sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien.
Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri
klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang
didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup
stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan
dari keperawatan adalah membanyu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat mengkaji, mengatur
dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor.
Tindakan
perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan
primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi
faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor
tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber
internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala
yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan
pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk
membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang
sama.
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia,
kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang
kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia
umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi
keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang
sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat di organisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan.
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau
suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang
didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti
secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan
model praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori
keperawatan yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu
mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai
dasar keperawatan.
Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan
adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai
dengan kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Neuman, dikenal dengan
model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman klinis dikeperawatan distrik
dan psikiatrik.
Dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses keperawatan
menurut konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun
sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan keperawatan
tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa
menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan
konsep teori Neuman.
Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui
dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan
teori Sister Neuman diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui
apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan
keperawatan/ asuhan keperawatan .
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian model health care system betty
neuman?
2.
Bagaimana perkembangan sistem dan konseptual model
neuman?
3.
Sebutkan model keperawatan dan dasar perkembangan teori betty neuman?
4.
Sebutkan
konsep yang dikemukakan oleh betty neuman?
5.
Sebutkan
sumber-sumber teori betty neuman?
6.
Bagaimana model konseptual betty neuman dalam
lingkungan komunitas?
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1.
Mampu mengetahui pengertian model health care system
betty neuman.
2.
Agar mampu mengetahui bagaimana perkembangan sistem dan
konseptual model neuman.
3.
Mampu mengetahui model keperawatan dan dasar
perkembangan teori betty neuman.
4.
Mampu
mengetahui konsep yang dikemukakan oleh betty neuman.
5.
Mampu
menyebutkan sumber-sumber teori betty
neuman.
6.
Mampu mengetahui model konseptual betty neuman dalam
lingkungan komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pengertian
Model Health Care System
Model konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada
penurunan stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat:
1. Fleksibel
2. Normal
3. Resisten
J. Perkembangan Sistem Model Neuman
Model
sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek
(variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual
yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem
terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
Komponen
utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses,
output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan
menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu,
kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan
oleh berbagai disiplin keilmuan.
Tujuan
ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem
terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun
diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut
gangguan-gangguan tersebut sebagai stresso
r yang memiliki dampak negatif
atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui
respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
K. Konseptual Model Neuman
Neuman
menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran
konsentris, yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual, basic structure dan energy resources, line of
resistance, normal line of defense, fixible line of defense, stressor, reaksi,
pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra personal,
serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan
manusia merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan
dan mendukung ke arah stabilitas sistem.
a.
Manusia menurut Neuman
Neuman
memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari
faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor
spiritual.
1.
Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh
2.
Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan
mental
3.
Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang
menghubungkan sosial dan ekspektasi kultural dan aktivasi.
4.
Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5.
Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual
Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Klien juga
dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika
stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk
mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk
membantu perkembangan klien.
Sistem
klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang
lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari
system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah
range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan
organ, struktr ego dan pengetahuan atau kebiasaan. Neuman selanjutnya
menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah:
1.
Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu
keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan
karena adanya stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk
sistem klien.
2.
Berbagai stressor dapat menginvasi normal line
defense jika flexible lines of defense tidak dapat melindungi secara adekuat.
Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan tampak pada adanya
gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk
mengatasi stressor tambahan.
3.
Normal lines of defense terbentuk dari beberapa
variabel dan perilaku seperti pola koping individu, gaya hidup dan tahap
perkembangan.
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of
Defense:
1. Digambarkan
sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau
perlindungan pada sistem dari stressor.
2. Diibaratkan
sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of
defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of
defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
3. Melindungi
normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.
4. Bersifat
dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Lines of
Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi
struktur dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan
teraktivasi jika ada invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal
pertahanan (normal line of defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun
tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka
sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa
timbul kematian. Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis,
sosiokultur, perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan
flexible lines of defense terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
b.
Lingkungan menurut Neuman
Menurut
Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang
berada di sekitar klien. Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun
ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai
keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara
lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan
terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor
yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal
dan extrapersonal.
Neuman
membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :
1. Lingkungan
internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2.
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada
diluar system klien. Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada
diluarnsistem klien.
3.
Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran
energi dalam system terbuka dengan lingkungan internal dan eksternal yang
bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk memberikan stimulus
positif kearah kesehatan klien.
Stressor
adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk
menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi stressor sebagai
berikut :
·
Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon
autoimmun.
·
Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu
individu/keluarga atau lebih yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya :
ekspektasi peran.
·
Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar
lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem
dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
Stressor
interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal.
Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
c.
Sehat menurut Neuman
Definisi
sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah kondisi dimana bagian dan
sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam
status baik atau sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi,
psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan. Sehat relative dan dinamik
dengan stabilitas yang bervariasi.
Garis
normal sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang
atau stabilitas klien atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel,
berbeda dengan individu lain dan menghasilkan status kesehatan yaitu garis
pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin berarti retensi komponen
yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat
menghasilkan garis normal.
Sehat
untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan pengalaman.Tipe
definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang
terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam
hubungannya dengan konsep dasar.
d.
Keperawatan menurut Neuman
Neuman
menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan
adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model
keperawatan dapat membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan
mempertahankan level maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah
berhubungan dengan integrasi dari semua variabel yang mana mendapat perhatian
dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia memandang model sebagai
sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka dan
keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga
percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya
mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan
dapat dicegah.
e.
Aktivitas Keperawatan
Perawat
dalam model Neuman dipandang sebagai “aktor” atau pemberi intervensi yang
mempunyai tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau
meminimalkan efeknya. Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara
menguatkan kemampuan klien untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa
memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor itu menghasilkan hasil yang
positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta yang aktif
dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai
terhadap stressor yang datang.
Partisipasi
aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya dengan perawat.
Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang
digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dank lien.
Neuman
menyatakan bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan
satu keputusan harus dibuat sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil
sebagai prioritas.Yang membuat keputusan adalah proses kolaborasi antara
perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi yang sesuai.
Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau
tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji
dan mengintervensi secara berbeda.
Contoh I:
jika
stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal
(tingkat pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan
mencari kemungkinan untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan
kebutuhannya. Jika stressor telah menembus garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak untuk menentukan sifat dari
proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive. Jika stressor
dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat
berusaha untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan
sumber-sumber rehabilitasi.
Ringkasnya
perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman adalah
pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif
tetapi lebih rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status
kesehatan. Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya
dihubungkan dengan sifat holistic manusia dan pengaruh dari variable yang berinteraksi
dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perawat mengkaji semua factor yang
berpengaruh pada klien..
Contoh II:
Neuman
menyatakan bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus
dikaji karena persepsi klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian
hal ini akan mempengaruhi tindakan caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa
perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-nilai yang dimiliki klien yang
berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan. Hal ini penting
bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan
sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh
Neuman.
f.
Hubungan antara keempat konsep sentral.
Perawat
dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan
interpersonal yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang
dipengaruhi oleh waktu dimana individu tersebut mencari cara untuk
memepertahankan beberapa bentuk stabilitas. Keadaan ini merupakan keadaan yang
harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak harmonis akan menyebabkan
keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan internal dan
eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan
klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan .
Salah satu
kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan
konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah:
1.
Dapat mengkonseptualisasikan klien / system klien
dalam keadaan kesehatan berubah – ubah .
2.
Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang
dinamis untuk klien.
3.
Perawat melakukan pengkajian , pencegahan dan
intervensi pada klien / system klien.
4.
Empat metaparadigma konsep keperawatan saat ini dan
semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan.
L.
Dasar Perkembangan Teori Betty
Neuman
Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah
berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang masalah pasien
disekolah perawat pada University of California, Los Angeles. Sistem yang
digunakan adalah sistem terbuka sehingga menghasilkan interaksi yang dinamis.
Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio
kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem pada teori sistem Neuman terbentuk
dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Model memandang individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan
stressor dilingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap
stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan
sistem unik dengan respon berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan
dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai
koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal
dapat merupakan penyebab stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu
mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan
kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu
inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan
sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap
suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, Perawat
membantu dengan adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi. Asuhan
keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat
stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Pola pengembangan ilmu keperawatan menurut teori sistem
Neuman bertujuan untuk stabilitas system. Hal itu dapat dilukiskan sebagai
cincin dengan satu pusat yang mengelilingi inti. Cincin paling dalam mewakili
garis pertahanan untuk melawan stressor seperti sistem pertahanan tubuh dan
defens mekanism. Cincin terluar merupakan garis pertahanan yang mewakili
keadaan normal pasien. Defens Mekanism tersebut adalah mekanisme bertahan
koping).
M. Model
Keperawatan Betty Neuman
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan
memperhatikan seluruh factor-faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap
penyebab stress, tekanan intra, inter dan ekstra personal. Perawatan berfokus
kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau
meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik. Perawatan menolong pasien
untuk menempatkan primary, secondary dan tertiary. Metode pencegahan untuk
mencegah stress yang disebabkan factor lingkungan dan meningkatkan system
pertahanan pasien.
Menurut Neuman, asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah
atau mengurangi reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut
pencegahan penyakit yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
a. Primer = meliputi tindakan
keperawatan untuk mengidentifikasi adanya stressor, mencegah terjadinya reaksi
tubuh karena adanya stressor.
b. Sekunder = tindakan keperawatan
untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya
karena adanya stressor.
c. Tersier = meliputi pengobatan rutin
dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi dari suatu
penyakit.
N.
Konsep Yang Dikemukakan Oleh Betty
Neuman
Konsep yang dikemukakan oleh betty neuman adalah konsep
“Healt care system” yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun resistan dnegan sasaran pelayana
adalah komunitas. Serta Betty Newman mendefinisikan manusia secara utuh
merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan system terbuka.
Garis pertahanan diri pada kominitas tersebut meliputi garis
pertahanakn fleksibel yaitu kesediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan
pekerjaan dan lain-lain. Garis pertahanan normal yang meliputi ketersediaan
pelayanan adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan
rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan
dan garis pertahanan resisten yang meliputi adanya pelayanan kesehatan tingkat
pendidikan masyarakat, transportasi tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi
di daerah yang ada.
Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan
dengan penggunaan pencegahan primer, sekunder dan terisier. Model ini bertujuan
agar terjadi stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis
sehingga bettu newman menggambarkan peran perawat dapat bersifat menyeluruh dan
saling ketergantungan (interdependensi).
Menurut Newman sebagai system terbuka manusia berinteraksi,
beradaptasi dengan dan disesuaikan dengan lingkungan yang digambarkan sebagai
stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala Sesutu yang mempengaruhi
(interpersonal) yang berasal dari dalam diri klien, lingkungan eksternal segala
sesuatu yang berasal dari luar diri klien. Keperawatan disini, menurut Newman
suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh factor yang mempengaruhi
respon individu terhadap penyebab stress, tekanan intra, inter, dan ekstra
personal.
Konsep keperawatan ini juga memiliki dasar pemikiran yang
terkait dnegan kompaknya paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu system
terbuka yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan suatu kesatuan dari
variable yang utuh di antaranya fisiologis, psikologis, sosio cultural dan
spiritual juga memandang pelayanan keperawatan akan dipengaruhi lingkungan
sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi terbebasnya dari gngguan
pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis dari menghindari
stress.
O.
Sumber-Sumber
Teori Betty Neuman
Teori Betty Neuman mempunyai
kesamaan dengan teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara
hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangan dan
sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model
Betty Neuman juga menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar
kehidupan yaitu sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang
berinteraksi dalam struktur organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga
memilah G. Kaplan tentang tingkatan tindakan pemecahan.
P.
Model
Konseptual Betty Neuman dalam Lingkungan Komunitas
Model konseptual dari Neuman
memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan
diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan
terfokus pada empat intervensi yaitu:
Ø Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang
terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa pendidikan
kesehatan yang mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat
dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
Ø Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan
terganggu :
·
Deteksi
dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dan
lain-lainnya.
·
Memberikan
zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pranikah.
Ø Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.
Ø Intervensi yang bersifat rehabilitative
Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis
pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan
proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:
v Pengkajian, tahap proses keperawatan
dimana perawatterfokus pada klien untuk mendapatkan data base yang komprehensif
untuk mengetahui keadaan dan kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial
reaksi terhadap stres lingkungan.
v Diagnosis keperawatan komunitas,
data dengan teori juga menyediakan perawatan dasar untuk diagnosis. The nursing
diagnostic statement should reflect the entire client condition.Pernyataan
diagnostik perawat harus mencerminkan seluruh kondisi klien.
v Perencanaan, melibatkan negosiasi
antara pemberiperawatan dan klien. The overall goal of the care giver is to
guide the client to conserve energy and to use energy as a force to move beyond
the present.Tujuan menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien
untuk menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak
melampaui masa sakit.
v Pelaksanaan, tindakan keperawatan
didasarkan pada sintesis data base yang komprehensif tentang klien dan teori
yang sesuai dengan klien dan pengasuh persepsi dan kemungkinan untuk fungsional
kompetensi di lingkungan. Menurut evaluasi langkah ini menegaskan bahwa yang
diantisipasi atau yang ditentukan perubahan yang telah terjadi. Immediate and
long range goals are structured in relation to the short term goals. Segera dan
tujuan jangka panjang yang terstruktur dalam kaitannya dengan tujuan jangka
pendek.
v Evaluasi, yang diantisipasi atau
perubahan yang ditentukan telah terjadi jIf it is not met the goals are
reformed.ika tidak mencapai tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neuman mendeskripsikan modelnya sebagai aktivitas
keperawatan yang yang luas, serbaguna dan dinamik yang disertai struktur,
organisasi dan arahan. Ia membahas individu, kelompok (terutama keluarga), dan
komunitas, dari berbagai perspektif dan dalam interaksi yang kontinu dengan
stress yang ada dilingkungan mereka.
Secara garis besar teori model
Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap klien
atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus
dilaksanakan melalui beberapa pendekatan-pendekatan perorangan secara total
dengan memperhatikan faktor-faktor antara lain tekanan, struktur pokok sumber
energi, struktur ketahanan, garis normal pertahanan, gangguan ketahanan,
intervensi, tingkat-tingkat pencegahan dan penyesuaian kembali.
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum
dan memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap
tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social
budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.
Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu
dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan
oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama
keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan
memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila
konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang yang
holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan
variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut,
marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.
Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model
keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan
memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat
melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam
menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada,
terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil
pengukuran.
Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru
menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain.
Seharusnya, kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan
perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam
model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge)
keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta
iplikasinya.
B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermamfaat
bagi yang pembaca, terutama mahasiswa keperawatan.
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan
pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan.
3. Sebagai perawat ada baiknya kita
harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan jika menghadapi kondisi
pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang diakibatkan adanya
tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, H. Zaidin. 2000. Dasar-dasar
Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Mediks
Asmadi. 2005. Konsep Dasar
Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Gaffar, La Ode Jumadi. 1999. Pengantar
Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Mediks
Mubarak,
wahid iqbal,SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta:
CV. Sagung Seto
Potter & Perry. 2005. Fundamental
Keperawatan Volume I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Wardhono, Adhitya, S.
E..,M.Sc..,Ph.D., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember:
Universitas Jember
http://mataharibersinar.com
0 Response to "Makalah keperawatan komunitas"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya