PROPOSAL PENELITIAN
STUDI PENGETAHUAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN LANSIA
DI LINGKUNGAN TOPA PANTAI KELURAHAN
SULAA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBENGKE KECAMATAN BETOAMBARI
KOTA BAU-BAU TAHUN 2008
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pemerintah
dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai
bidang, adanya perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama dibidang keperawatan dan ilmu kedokteran sehingga dapat
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup
manusia. Akibatnya jumlah penduduk
yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho
Wahjudi, 2000). Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke
atas dimana masa usia ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan
sosial sedikit demi sedikit sampai tidak
dapat memenuhi kebutuhan tugasnya sehari-hari (Undang-Undang No. 13, 1998,
Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia).
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik fisik, mental dan
sosial seperti penurunan penglihatan, penurunan hubungan interpersonal,
mekanisme koping menurun dan menempatkan lansia pada kondisi yang sangat rentan
apabila tidak berprilaku baik.
Saat ini diseluruh dunia jumlah lansia
diperkirakan ada 500 juta jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan
pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar jiwa (Nugroho Wahjudi, 2000). Setiap bulan dari 1,2 milyar jiwa orang
mencapai usia lanjut ± 1 juta, diantaranya tinggal di negara-negara berkembang
yakni : Amerika Serikat tahun 1900 dan tahun 1984 populasi masyarakat lansia
yang berusia 60 tahun berkembang ± 3 juta menjadi ± 8 juta/4% - 12% populasi
yang ada.
Pada tahun 2000 Indonesia memiliki
populasi lansia meningkat 2.230.000 jiwa (9,99% dari 22.227.700 jiwa dengan
umur harapan hidup 60-70 tahun dan diperkirakan pada tahun 2010 akan meningkat
menjadi 11,09% dari 29.120.000 jiwa (BPS tahun 2000).
Pada lansia
terjadi perubahan yang dapat menyebabkan kemunduran fisik, mental dan sosial
sehingga dapat terjadi kecelakaan dan mudah diserang oleh penyakit dan
lain-lain, serta terjadi kemunduran mekanisme koping sehingga mudah stres dan
lain-lain.
Oleh karena itu, keluarga harus
memberikan perhatian penuhkepada lansia serta berprilaku baik agar masalah
lansia dapat teratasi sehingga lansia dapat menikmati masa tuanya dengan
bahagia
Kota Bau-Bau tahun 2007 jumlah penduduk 121.180
jiwa dengan jumlah lansia 57.107 jiwa. Sedangkan di Kelurahan Sulaa jumlah
penduduknya pada tahun 2007 mencapai 1.368 jiwa dan jumlah lansia mencapai 207 jiwa. Khusus di
Lingkungan Topa Pantai jumlah lansia mencapai 41 jiwa.
Di Lingkungan Topa masih ada lansia yang
ditelantarkan dalam hal ini lansia dibiarkan hidup mandiri tanpa adanya bantuan
dan bimbingan dari keluarga. Hal ini antara lain disebabkan kurangnya
pengetahuan keluarga dalam perawatan lansia, perilaku keluarga yang kurang
tepat dalam pengambilan keputusan terhadap lansia, tingkat pendidikan, faktor
ekonomi dan sosial budaya..
Dengan demikian untuk mengatasi masalah
tersebut salah satunya adalah dengan menerapkan perawatan terhadap lansia
secara komprehensif oleh keluarga. Oleh karena itu peran dan tugas tenaga
kesehatan disini sebagai fasilitator dalam meningkatkan kekuatan-kekuatan pendorong
untuk terjadinya perubahan perilaku keluarga yang positif dalam hal merawat
lansia yang dilandasi dengan pengetahuan yang baik tentang perawatan lansia
sehingga akan mampu mengurangi masalah yang dialami lansia.
Berdasarkan hal tersebut di atas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Studi Pengetahuan
Keluarga Terhadap Perawatan Lansia di Lingkungan Topa Pantai Kelurahan Sulaa
Wilayah Kerja Puskesmas Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Bau-Bau Tahun
2008”.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pernyataan Masalah
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia baik secara fisik, mental
dan sosial menempatkannya dalam kondisi
rentan dan sangat membutuhkan perhatian keluarga, keadaan ini cenderung
dibiarkan oleh keluarga karena dianggap sebagai hal yang biasa dan bagi
keluarga perawatan terhadap lansia bukan hal yang penting. Apabila keluarga
tidak berprilaku baik akan mengakibatkan status kesehatan lansia semakin
menurun bahkan meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa perawatan terhadap lansia
merupakan hal yang sangat penting dan dipengaruhi beberapa faktor antara lain
pengetahuan keluarga.
2.
Pertanyaan Masalah
a. Bagaimanakah pengetahuan keluarga terhadap
perawatan lansia ?
a. Sejauhmana perawatan keluarga terhadap
lansia ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan keluarga terhadap
perawatan lansia di Lingkungan Topa Pantai Kelurahan Sulaa Wilayah Kerja
Puskesmas Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Bau-Bau Tahun 2008.
2.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan
keluarga terhadap perawatan lansia.
b. Untuk mengidentifikasi perawatan keluarga
terhadap lansia.
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti merupakan pengalaman
berharga dalam memperluas wawasan keilmuan khususnya dibidang penelitian.
2. Merupakan nilai tambah dalam pengembangan
ilmu keperawatan serta prilaku keluarga terhadap perawatan lansia.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah
setempat, instansi yang terkait dan institusi pendidikan agar perawatan lansia
serta prilaku keluarga dalam perawatan lansia lebih diperhatikan atau
ditingkatkan.
4. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi
bahan informasi bagi penelitian selanjutnya
.
0 Response to "Studi Pengetahuan Keluarga Terhadap Perawatan Lansia di Lingkungan Topa Pantai Kelurahan Sulaa Wilayah Kerja Puskesmas Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Bau-Bau Tahun 2008"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya