Sunday, 5 October 2014

contoh+askep+ askep KB Suntik

BAB I
KONSEP MEDIS

A.    DEFINISI

Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau dan tidak mengganggu produksi ASI.
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi hormone progesterone disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodic.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan. Kontrasepsi suntik digunakan adalah noretisteron Enentat, Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem.salah satu kontrasepsi modern yang sering digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan.

B.    KLASIFIKASI

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu:
1.    Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA).
Mengandung 150mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intro Muskuler (di daerah bokong). Depo provera atau depo metroxy progesterone asetat adalah satu sintesa progestin yang mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir. Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker pada leher rahim atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya.
2.    Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat).
Mengandung 200mg noratin dion anontat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intra muskuler. Norigest adanah obat yang disuntikkan (secara Depot). 1 ampul Norigest berisi 200 mg Norethindore enenthate dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lender cervix. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu kepada setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.
3.    Kontrasepsi Kombinasi (Depo estrogen-progesteron ).
Jenis suntikan kombinasi ini terdiri dari 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat.

C.    PRINSIP KERJA
Secara umum kerja dari KB suntik adalah:
•    Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi. Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH) .
•    Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal pada lendir serviks. Secret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
•    Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari ovum yang telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan nidasi dari ovum yang telah di buahi.
•    Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba.

D.    EFEKTIVITAS

Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan.
Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke. Tidak cocok buat wanita perokok. Karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan *(Depoprovera)*, setiap 10 minggu *(Norigest)*, dan setiap bulan *(Cyclofem)*.
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.

E.    KEUNTUNGAN
a.    Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau faktor lupa dan sangat praktis.
b.    Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Hormon progesteron dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi.
c.    Efek samping sangat kecil yaitu tidak mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan.
d.    Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
e.    Penggunaan jangka panjang
f.    Sangat cocok pada wanita yang telah mempunyai cukup anak akan tetapi masih enggan atau tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi.
g.    Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause
h.    Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium


F.    KEKURANGAN
Ini Dapat mengalami perdarahan bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus biasa.
Jarang terjadi perdarahan yang banyak, tidak dapat haid, perlu suntikan ulangan teratur, perlu control atau kunjungan berkala untuk evaluasi.

G.    EFEK SAMPING
1.    Gangguan haid seperti:
•    Siklus haid yang memendek atau memanjang
•    Perdarahan yang banyak atau sedikit
•    Perdarahan tidak teratur atau bercak (spotting)
•    Tidak haid sama sekali atau amenorhoe
2.    Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk jadwal suntikan berikutnya).
3.    Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya habis (3 bulan).
4.    Berat badan bertambah
umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya.
5.    Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, hepatitis B dan virus HIV.
6.    Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian bukan karena terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).
7.    Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat:
•    Menurunkan kepadatan tulang
•    Menimbulkann kekeringan pada vagina
•    Menurunkan libido.
8.    Keluhan- keluhan lainnya berupa mual, muntah, sakit kepala, panas dingin, pegal-pegal, nyeri perut dan lain-lain.

H.    INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :
1.    Usia reproduksi (20-30 tahun)
2.    Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
3.    Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
4.    Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan
5.    Pasca persalian dan tidak menyusui
6.    Anemia
7.    Nyeri haid hebat
8.    Haid teratur
9.    Riwayat kehamilan ektopik
10.    Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

I.    KONTRA INDIKASI

1.    Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin > 100.000 kelahiran)
2.    Ibu menginginkan haid teratur
3.    Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4.    ibu yang menderita sakit kuning (liver),
5.    kelainan jantung,
6.    varises (urat kaki keluar),
7.    Hipertensi (tekanan darah tinggi)
8.    kanker payudara atau organ reproduksi,
9.    Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi.
10.    Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.
11.    Perdarahan saluran genital yang tidak terdiagnosis.
12.    Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
13.    Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan disebabkan oleh estrogen.
14.    Adanya penyakit kanker hati
15.    Depresi berat. (Everent,2007)

J.    WAKTU MULAI PENGGUNAAN

a.    Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
Adapun waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah sebagai berikut:
1)    Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
2)    Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
3)    Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
4)    Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.
5)    Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

b.    Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.
1.    Bila suntikan pertama diberikan setelah haid ke 7 siklus haid, tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari.
2.    Bila Ibu tersebut pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
3.    Bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
4.    Bila pasca persalinan<6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan kombinasi.
5.    Pasca keguguran suntikan suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari.
6.    Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
7.    Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya.

c.    Cara Penggunaan
1.    Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan setiap 90 hari pemberian kontrasepsi suntikan nonsterat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8 minggu mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
2.    Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau iso propil alkohol 60-90% biarkan kulit kering sebelum disuntik
3.    Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan menghilangkannya dengan cara menghangatkannya.

K.    PERINGATAN BAGI AKSEPTOR
1.    Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan.
2.    Nyeri abdomen bawah yang berat, kemungkinan gejala kehamilan ektopik tergantung.
3.    Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi.
4.    Sakit kepala, migrain, sakit kepala berulang yang berat/kaburnya penglihatan.
5.    Peredarahan berat yang 2x lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam waktu 1 periode masa haid.


PATOFISIOLOGI BERDASARKAN PENYIMPANGAN KDM
 

patwey
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

A.    PENGKAJIAN
1.    Pengumpulan Data
-    Klien merasa cemas dengan kondisinya saat ini
-    Klien nampak gelisah
-    Klien sering bertanya tentang kondisinya.
-    Klien mengatakan tidak mengalami menstruasi (amenhoroe)

2.    Klasifikasi Data    Data Subjektif
-    Klien mengatakan cemas dengan kondisinya.
-    Klien mengatakan tidak mengalami menstruasi (amenhoroe)
    Data Objektif
-    Klien nampak gelisah
-    Klien sering bertanya tentang kondisinya.

1.    Analisa Data
analisa data
A.    Diagnosa
1.    Ansietas berhubungan dengan perubahan siklus menstruasi
2.    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi menenai kontrasepsi suntikan
3.    Resiko infeksi berhubungan dengan penggunaan alat yang tidak terjamin kesterilannya.

B.    Intervensi
1.    Ansietas berhubungan dengan perubahan siklus menstruasi, ditandai dengan:
DS:
-    Klien mengatakan cemas dengan kondisinya
-    Klien mengatakan tidak mengalami menstruasi (amenhoroe)
DO:
-    Klien nampak gelisah
-    Klien sering bertanya tentang kondisinya
Tujuan: Kecemasan klien dapat teratasi
Intervensi:
•    Anjurkan klien untuk mengungkapkan hal-hal yang dicemaskan
Rasional : Dengan mengungkapkan perasaanya akan mengurangi beban pikiran.
•    Beri informasi tentang kondisi klien
Rasional : Mengembalikan keprcayaan diri klien
•    Berikan informasi yang dapat dipercaya mengenai manfaat serta efek samping dari kontrasepsi suntikan.
Rasional: Menfurangi kekhawatiran klien.
•    Menjelaskan prinsip kerja dari kontrasepsi suntik
Rasional: Informasi akurat memungkinkan pasien menghadapi situasi lebih efektif dengan realitas.
2.    Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pajanan informasi mengenai kontrasepsi suntikan, ditandai dengan:
DS:
-    Klien mengatakan tidak mengalami menstruasi (amenhoroe)
DO:
-    Klien sering bertanya tentang kondisinya.
Tujuan: Pengetahuan klien dapat bertambah
Intervensi:
•    Tetapkan pengetahuan pasien, keluarga tentang KB suntikan, tingkat penerimaan.
Rasional: Menetapkan tingkat pengetahuan dan penerimaan pasien/keluarga.
•    Berikan penjelasan tentang KB suntik, keuntungan, dan efek samping dari kontrasepsi suntik.
Rasional: Meningkatkan pengetahuan pasien.
•    Informasikan faktor pencetus haid yang tidak teratur
Rasional: Mengurangi kecemasan klien serta menambah pengetahuan.
•    Diskusikan dengan pasien tentang pemasangan KB implant
Rasional: Mencegah persepsi yang salah oleh klien mengenai KB implan

3.    Resiko infeksi berhubungan dengan penggunaan alat yang tidak terjamin kesterilannya.
Tujuan: Klien terbebas dari tanda-tanda infeksi.
Intervensi:
•    Pantau manifestasi seperti peningkatan suhu tubuh dll.
Rasional : Menandakan proses peradangan
•    Perhatikan adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia, kontraksi uterus yang lembek, dan nyeri panggul
Rasional : Tanda-tanda tersebut merupakan indikasi terjadinya bakterimia, shock yang tidak terdeteksi.
•    Kolaborasi untuk pemberian antibiotic
Rasional : Upaya pencegahan infeksi

askep lengkap download disini

1 comment:

  1. terimakasih buat artikelnya.. informasi yang sangat bermanfaat..

    http://tokoonlineobat.com/obat-penyakit-kanker-hati-alami/

    ReplyDelete

* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya