Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya tugas ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam tugas ini kami membahas tentang “NEONATUS”.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing khususnya matakuliah Keperawatan Maternitas yang telah memberikan tugas makalah kepada kami dan alhamdulilah berkat usaha dan partisipasi teman teman sehingga penyusunan makalah ini selesai
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh tidak sempurna dibandingkan dengan makalah lain sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini .
BauBau , 16 April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….…...1
DAFTAR ISI …………………………………………………………….............................2
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………………………………………….…...3
TUJUAN…………………………………………………........................................3
PEMBAHASAN
DEFENISI …………………………………………….............................................4
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR ………………………………………………..…4
REFLEKS BAYI BARU LAHIR ....................................................................6
PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR ……………………………….……......8
ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
bab 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan kondisi terjadi pada neonatus yang baru lahir. Di dalam tubuh ibunya, suhu tubuh fetus selalu terjaga, begitu lahir maka hubungan dengan ibunya sudah terputus dan neonatus harus mempertahankan suhu tubuhnya sendiri melalui aktifitas metabolismenya.
Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri.
Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir meliputi semua sistem organ tapi yang terpenting bagi anestesi adalah system pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu tindakan anestesi terhadap neonatus.
B. TUJUAN
Adapun tujuannya yaitu :
Mengetahui definisi dari neonates.
Mengetahui proses perubahan atau adaptasi bayi baru lahir (neonates).
Memahami proses asuhan keperawatan neonates (asfiksia).
PEMBAHASAN
DEFENISI
Bayi baru lahir normal adalah suatu keadaan di mana bayi baru lahir dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentase kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat,napas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000gram
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG SEGARA TERJADI SESUDAH KELAHIRAN
Menurut Prawiroharjo, sarwono. 2002
a Gangguan metabolisme karbohidrat.
Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100 ml akan menurun menjadi 50 mg / 100 ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam pertama sesudah lahir di ambil dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/ 100 ml.
Bila hal tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan besar bayi akan menderita hipoglikemi.
b Gangguan umum.
Sesaat sesudah bayi lahir suhu tubuh akan turun 20 c dalam waktu 15 menit melalui evaporasi, konvensi dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik ( bayi tidak dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar 360 c – 370 c) akan menyebabkan bayi menderita hipotermi.
c Perubahan System Pernapasan.
Pernapasan pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainya. Seperti sentuhan dan perubahan suhu di dalam uterus dan di luar uterus.
Tekanan rongga dada bayi pada waktu melalui jalan lahir pervaginam mengakibatkan bahwa paru-paru yang pada janin normal cukup bulan mengandung 80 sampai 10 ml cairan, kehilangan 1/3 dari cairan ini. Sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara. Paru-paru berkembang, sehingga rongga dada kembali pada bentuk semula.
d Perubahan System Sirkulasi.
Dengan berkembangnya paru-paru, tekanan 02 dalam alveoli meningkat, co2 turun sehingga aliran darah ke paru meningkat. Ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan duktus arterious menutup. Dengan dipotongnya tali pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena kava inferior dan foramen ovale ke atrium kiri terhenti. Dengan diterimanya darah oleh atrium kiri dari paru-paru, tekanan di atrium kiri menjadi lebih tinggi daripada tekanan di atrium kanan. Ini menyebabkan foramen ovale menutup. Sirkulasi janin sekarang berubah menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu.
e Perubahan Lain.
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
REFLEKS BAYI BARU LAHIR
Refleks pada mata
Berkedip atau reflex kornea : berkedip pada permunculan sinar terang yang tiba-tiba atau pendekatan objek kearah kornea
Pupil : pupil kontuksi bia sinar terang di arahkan padanya
Mata boneka : ketika kepala di gerakan dengan perlahan kekiri dan kanan mata normalnya tidak bergerak. Reflex ini harus hilang sesuai perkembangan
Reflex pada hidung
Bersin : reflex spontan saluran terhadap iritasi atau obtruksi
Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi atau antara dua alis mata)
Reflex pada mulut atau tenggorokan
Mengisap : bayi harus memulai gerakan mengisap kuat pada area sirkumular terhadap rangsangan
Muntah : stimulasi faring posterior oleh makanan, hisapan, atau masuknya selang harus menyebabkan refleksi muntah
Rooting : menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi membalikan kepala kearah sisi tersebut dan menghadap
Ekstrusi : bila udah di sentuh atau di tekan, bayi berespon mendorongnya keluar
Menguap : respon spontan terhadap menurunnya oksigen dengan meningkatkan jumlah udara inspirasi
Batuk : iritasi membrane mukosa laring atau pohon trakeobronkial menyebabkan batuk
Reflex terhadap ekstremitas
Menggenggam : sentuhan pada telapak tangan atau kaki dekat dasar jari menyebabkan fleksi tangan dan jari kaki
Babinski : tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperektensi dan halus dorsofleksi
Klonus pergelangan tangan kaki : dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika menopang lutut pada posisi fleksi persial mengakibatkan satu sampai dua gerakan oksilasi (denyutan)
Refleks pada massa/tubuh
Moro : denyutan atau perubahan tiba-tiba dalam ekuilibrium yang menyebabkan ekstensi dan adbuksi estremitas tiba-tiba serta mengipaskan jari membentuk huruf “C’ di ikuti dengan fleksi lemah, bayi mungkin menangis
Startle : suara keras yang tiba-tiba yang menyebabkan obduksi lengan dengan fleksi siku
Perez : saat bayi tengkurap pada pemukaan keras, ibu jari di tekan sepanjang medulla spinalis dan sacrum ke leher bayi berespon dengan menangis, memfleksikan estremitas dan meninggikan pelvis da kepala, lordosis tulang belakang, serta dapat menjadi defekasi dan urinisasi
Toknik leher asimetris (menengadah) : jika kepala bayi di miringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan dan kaki akan berektensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi
Neck-righting : jika bayi terlentang, kepala di palingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik kearah tersebut, di ikuti dengan pelvis
Otolith-rigthing : jika badan bayi yang tegak di tegadahkan, kepala kembali tegak,posisi tegak
Inkurvasi batang tubuh (galant): sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kea rah sisi yang di stimulasi
Menari atau melangkah : jika bayi di pegang sedemikian rupa sehigga telapak kaki menyentuh permukaan keras, aka nada fleksi dan eksistensi resiprokal dari kaki, menstimulasi berjalan
Merangkak : bayi bila di tempatkan pada abdomennya (tengkurap) membuat gerakan merangakak dengan tangan dan kaki
Placing : bila bayi di pegang tegakdi bawah lengannya ada sisi dorsal telapak kaki dengan tiba-tiba di tmpatkan di objek keras, kaki mengangkat seolah-olah telapak melangkah di atas objek keras tersebut
PENGKAJIAN FISIK BAYI BARU LAHIR
Posture
Inspeksi
Bayi baru lahir akan memperlihatkan posisi di dalam rahim selama beberapa hari
Riwayat persalinan
Tekanan dalam rahim pada anggota gerak atau bahu menyebabkan ketidak simetrisan wajah untuk sementara atau menimbulkan tekanan saat estremitas akstensi
Tanda-tanda vital
Suhu : aksila 36,5°C-37°C suhu stabil setelah 8-10 jam kelahiran
Frekuensi jantung : 120-140 denyut/menit, bisa tidak teratur untuk periode singkat, terutama setelah menangis
Pernapasan : 30-60x/menit
Tekanan darah : 78/42 mmHg pada waktu lahir,sistolik 60-80mmHg dan diastolic 40-50mmHg, setelah 10 hari sistolik 95-100mmHg dan diastolic sedikit meningkat. Tekanan darah bayi baru lahir bervariasi seiring perubahan tigkat aktivitas(terjadi, menangis, atau tidur)
Pengukuran umum
Berat badan lahir 2500-4000gram
Panjang badan : dari kepala sampai tumit 45-55 cm
Lingkar kepala : di ukur pada bagian yang terbesaar yaitu oksipito frontalis 33-35 cm
Lingkar dada : mengukur pada garis buah dada sekitar 30-33 cm
Ligkar abdomen :mengukur di bawah umblikalis, ukuran sama dengan lingkar dada
Integument
Warna : biasanya merah mudah,ikterik fisiologis di alami oleh 50% bayi cukup bulan dn hiperpigmentasi pada marmorata-motting sementara ketika bayi terpapar suhu rendah
Kondisi : hari kedua dan ketiga, mengelupas kering.tidak terdapat edema kulit beberapa pembuluh darah terlihat jelas di abdomen.verniks kaseosa, putih seperti keju, tidak berbau dengan jumlah dan tempat yang bervariasi, lanogo di daerah bahu, pinna, telinga dan dahi dengan jumlah yang bervariasi turgor kulit. Dengan mencubit kulit bagian daerah pusat dan paha bagian dalam , turgor kulit kulit baik akan segera kembali kekeadaan semula setelah cubitan di lepas. Indicator terbaik untuk dehidrasi adalah kehilangan berat badan 10% berat badan setelah adalah normal
Kepala
Kulit kepala : rambut keperakan, helai rambut satu-satu, jumlah bervariasi kadang-kadang terdapat caput suksadenum : bisa memperlihatkan ekimosis
Bentuk da ukuran : ukuran kepala bayi baru lahir seperempat panjang tubuh kadang sedikit tidak simetris akibat posisi dalam rahim
Vontanel anterior bentuk berlian : 2,5 sampai 4,0 cm, fontanel posterior bentuk segitiga 0,5 sampai 1 cm, fontanel harus datar, lunak dan padat
Sutura : teraba dan tidak menyatu
Mata
Letak : pada wajah jarak antara masing-masing 1/3 jarak bagian luar kantus yang lain
Bentuk dan ukuran : ukuran dan bentuk simetris, kedua bola mata ukuran sama, reflex kornea sebagai respon terhadap sentuhan, refleks pupil sebagai respon terhadap cahaya, reflex kedip sebagai reflex terhadap cahaya atau sentuhan
Hidung
Berada di garis tengah wajah, tampak tidak ada tulang hidung, datar, lebar, terdapatet sedikit mucus, tetapi tidak ada lender yang keluar kadang bersin untuk membersihkan hidung
Telinga
Terletak pada garis sepanjang kontur luar, terdiri dari tulang rawan padat berespon pada suara
Mulut
Gerakan bibir simetris, gusi berwarna marah muda,palatum lunak dan palatum keras utuh,uvala di garis tengah, terdapat reflek mengisap,rooting dan ekstrusi
Lehar
Leher pendek, di keliling lipatan kulit dan tidak terdapat selapat,kepala terdapat digaris tengah muskulus stremokleidomastordes sama kuat dan tidak terba massa ,bebas bergerak dari satu sisi kesisi yang lain, terdap fefles lehar tenik,reflek neck- ringhting dan reflek orolith- lighting
Dada
Bentuk hamper bulat (seperti tong)gerakan dada simetris, gerakan dada dan perut singkron dengan pernapasan,pusing susu menonjol dan simetris,nodul payudara sekitar 6 mm pada bayi cukup bulan
Abdomen
Bentuknya bulat, menonjol , teraba 1-2 cm di bawah batas iga kanan tidak teraba massa tidak distensi.bosing usus terdingar 1-2 jam setelah lahir, mekonium, keluar 24- 28 jam setelah lahir, keluar 24-28 jam setelah lahir. Batas antara tali dan kulit jelas, tidak terdapat usus halus di dalamnya, tali pusat kerning di dasar dan tidak berbau
Genitalia
Wanita : labia dan kltoris biasanya edema, labia minora biasanya lebih besar dari labia mayora, meatus uretral di belakang klitoris, vesika di antara labia, berkemih dalam 24 jam
Laki-laki : lubang uretra pada puncak gans penis, testis dapat di raba di dalam setiap skrotum biasanya besar, edema, pendulus, dan tertutup rugae, biasanya pigmenyasi, biasanya pigmentasi lbih gelap pada kulit kelompok etnik smegma dan berkemih dala 24 jam
Periksa anus ada atau tidak menggunakan thermometer anus
Ekstremitas
Mempertahankan posisis seperti dalam rahim, sepuluh jari tangan dan jari kaki, rentang gerak penuh, punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera setelah lahir fleksi estremitas atas dan bawah. Telapak biasanya datar, estremitas simetris, tonus otot sama secara bilateral, nadi brankialis bilateral sama
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan
PENGKAJIAN SEGERA BBL
Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulitan
apakah bayi bergerak dg aktif/lemas
apakah warna kulit bayi merah muda, pucat/biru
APGAR SCORE
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :
1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan.
Menit ke-5
Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologis
Preosedur penilaian APGAR
• Pastikan pencahayaan baik
• Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dengan cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
• Lakukan tindakan dg cepat dan tepat sesuai dengan hasilnya
• Ulangi pada menit kelima
• Ulangi pada menit kesepuluh
• Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yang sesuai
Penilaian
• Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
• Nilai tertinggi adalah 10
• Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik
• Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan membutuhkan tindakan resusitasi
• Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
B. ASUHAN SEGERA BAYI BARU LAHIR
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan/gangguan. Oleh karena itu penting diperhatikan dalam memberikan asuhan segera, yaitu jaga bayi tetap kering dan hangat, kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin
a. Membersihkan jalan nafas
1. Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu
2. Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan kain bersih & kering/ kassa
3. Periksa ulang pernafasan
4. Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir
jika tdk dpt menangis spontan dilakukan :
1. letakkkan bayi pd posisi terlentang di tempat yang keras & hangat
2. gulung sepotong kain & letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi
3. bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril
4. tepuk telapak kaki bayi sebanyak 2-3x/ gosok kulit bayi dengan kain kering & kasar
Kebiasaan yang harus dihindari
Penghisapan lendir
• Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
• Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung
• Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
• Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan
a. Perawatan tali pusat
setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :
• celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
• bilas tangan dengan air matang /DTT
• keringkan tangan (bersarung tangan)
• letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
• ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
• Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
• Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
• Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup
c. Mempertahankan suhu tubuh
Dengan cara :
• Keringkan bayi secara seksama
• Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat
• Tutup bagian kepala bayi
• Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya
• Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian
• Tempatkan bayi di lingk yg hangat
d. Pencegahan infeksi
• Memberikan obat tetes mata/salep
• diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
• Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir
BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.
• Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi
• Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan
• Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih
• Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih
• Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)
Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran
Tujuan :Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan
Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
• Kemampuan menghisap (kuat/lemah)
• Bayi tampak aktif/lunglai
• Bayi kemerahan /biru
Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tidaknya masalah kesehatan terutama pada :
• Bayi kecil masa kehamilan/KB
• Gangguan pernafasan
• Hipotermia
• Infeksi
• Cacat bawaan/trauma lahir
Jika tidak ada masalah,
a. lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya
b. Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :
• hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C
• bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup
c. Lakukan pemeriksaan fisik
• gunakan tempat yg hangat & bersih
• cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut
• lihat, dengar, & rasakan
• Rekam /catat hasil pengamatan
• jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut
d. Pemberian vitamin K
• untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K
• Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari
• Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM
e. Identifikasi BBL
• Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia
• Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas
• Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
• Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi
f. Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :
1). Pemberian nutrisi
• Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)
• Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
• Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.
• Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan
2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
• Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ºC
• Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
• Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)
3). Mencegah infeksi
• Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
• Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.
• Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari
• Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.
• Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu
g. Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua
• Pernafasan sulit/ > 60x/menit
• Suhu > 38 °C atau <>
• Warna kulit biru/pucatHisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah
• Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk
• Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam
• Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang
h. Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B
DAFTAR PUSTAKA
1. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan control suhu yang matur, perubahan suhu lingkungan Arfin Behrman Kligman, Nelson, 1999. Dalam Ilmu Kesehatan Anak volume I edisi 15, Jakarta: EGC.
2. Rusepno Hassan, Husein Alatas (ed), Hepatologi Anak 1997. Dalam Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Buku 2, edisi 7. Infomedia, Jakarta.
3. http://sirwandasugiarto.blogspot.com/2011/12/kumpulan-askeb.html
4. http://bluesteam47.blogspot.com/2010_05_09_archive.html
5. http:// teguhsubianto.blogspot.com
6. http://keperawatan-gun.blogspot.com/2008/11/asuhan-bayi-baru-lahir.html
skip add untuk lanjut
0 Response to "Makalah Neonatus"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya