proposal kesehatan " ANALISIS TUGAS KEPALA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGGARA"

http://asmanurs3.blogspot.com/LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting, dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan   kesehatan dirumah sakit. Yang mana tenaga perawat menempati proporsi terbesar dibanding tenaga kesehatan lain dan merupakan tenaga profesional yang paling lama kontak dengan pasien 1.

Organisasi pelayanan keperawatan membutuhkan ketelitian sebab mengemban misi mengatur sumber daya manusia yang terbesar jumlahnya di rumah sakit. Administrasi keperawatan juga memerlukan perhatian khusus karena menyangkut pekerjaan dan kegiatan rumah sakit yang langsung berkaitan dengan pasien. Karenanya untuk dapat memberikan pelayanan yang demikian mutunya, diperlukan penerapan manajemen perawatan secara profesional yang baik dan terarah 2. Tenaga keperawatan dituntut dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya agar mampu berperan aktif dalam pembangunan kesehatan khususnya dalam pelayanan keperawatan profesional.Sehingga mutu pelayanan kesehatan secara umum juga di tentukan juga oleh mutu pelayanan keperawatan, dengan mengacu pada keputusan Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai wadah profesi keperawatan melalui Lokakarya Nasional pada tahun 1983,yang menyebutkan bahwa yang termasuk kategori perawat professional adalah perawat yang telah menyelesaikan pendidikan diploma keperawatan yang selanjutnya di sebut sebagai perawat profesional pemula.

Rumah sakit umum daerah  Propinsi Sulawesi –Tenggara yang mempunyai kapasitas  205 tempat tidur dengan jumlah tenaga perawatan 192 orang. Yang terdiri dari lulusan   S1 keperawatan 3 orang, D-IV keperawatan 1 orang,        D-III Keperawatan 87 orang, Perawat bidan 28 orang dan SPK 73 orang 3. RSUD  Propinsi Sulawesi–Tenggara merupakan Rumah sakit kelas B (Non Pendidikan). Perda  No. 3 tahun 1999 tentang organisasi dan tata kerja RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara,secara organisatoris pelayanan keperawatan di bawah kordinasi wakil direktur pelayanan. Namun secara administrasi dibawah bimbingan, pengendalian dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan. Dalam konteks kinerja rumah sakit secara menyeluruh adanya perhatian belum terfokus pada bidang Keperawatan,Hal ini berdasarkan data Jumlah pemakaian tempat tidur masih di bawah 75 %,lamanya perawatan di bawah 5 hari dan tingkat kepuasan rata–rata pasien dalam menerima Asuhan Keperawatan secara menyeluruh 54% 4. secara lengkap tercantum pada tabel 1.


Di rumah sakit umum daerah Propinsi Sulawesi – Tengggara proses kenaikan pangkat tenaga keperawatan berpedoman pada SK Menpan No : 94/Kep/M.PAN/11/2001. Seorang Kepala ruang rawat inap berperan sebagai manajer keperawatan diruangan diharapkan mampu melaksanakan fungsi perencanaan (P1),pergerakan pelaksanaan (P2), pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3).

Jika diperhatikan pelayanan keperawatan sebagaimana yang berlangsung di rumah sakit umum daerah Sulawesi Tenggara, secara jujur haruslah diakui bahwa jabatan manajemen keperawatan di ruangan agaknya belum mendapat perhatian yang cukup. Dimana seorang kepala ruang rawat inap waktunya lebih banyak dihabiskan untuk sebagai  perawat fungsional sehingga penerapan fungsi – fungsi manajemen keperawatan sebagai suatu pelayanan profesi yang mandiri,belum dilakukan sepenuh hatiPada saat ini pengelolaan pelayanan keperawatan masih dianggap sebagai bagian dari pelayanan medis karena setiap ruangan belum mempunyai prosedur  tetap (protap) dalam pelaksanaan tindakan. Dimana semua tindakan yang dilakukan diruangan harus menunggu instruksi dokter dan karena itu tidak mengherankan jika otonomi pelayanan keperawatan belum di temukan 4,

SUBYEK DAN METODE

Subyek penelitian adalah Kepala Ruang Rawat Inap di RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 11 orang Kepala Ruang Rawat Inap menggunakan Total sampling,triagulasi dipakai untuk rechek data yang di dapat dari Kepala ruangan,penulis juga akan meminta  pendapat lain dari 22 orang perawat pelaksana yang bertugas diruang rawat inap RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara,dengan menggunakan Puposive sampling.Di dasarkan pada tujuan tertentu 5 adalah orang – orang yang mengetahui karakteristik dan informasi akan gambaran tugas seorang Kepala Ruang rawat inap sebagai Manajer tingkat dasar dan  perawat pelaksana yang mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. Pegawai tetap dan lamanya bekerja di ruang rawat inap 2 tahun

2. Latar belakang pendidikan D-III Keperawatan

Penelitian ini bersifat deskriptif ekploratif dengan rancangan Crossectional menggunakan metode   kualitatif dan kuantitatif.Penelitian Kualitatif adalah suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan diuji kembali secara empiris 6. Dalam melakukan analisis sampai pada taraf deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan dan analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang di peroleh dari kelompok subjek yang di teliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis 7.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus sampai dengan 11 September 2004 di Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Sulawesi – Tenggara. Hasil yang peneliti dapatkan dari penyebaran kuesioner kepada perawat pelaksana untuk triagulasi data tercantum pada tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 2 : Triagulasi data perawat pelaksana terhadap pelaksanan tugas kepala ruang rawat inap di RSUD Sulawesi Tenggara

  Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi manajemen kepala ruang rawat inap di Rumah sakit umum daerah Sulawesi Tenggara,fungsi perencanaan tergolong cukup dengan nilai 61,7%, namun untuk pengorganisasian, pengawasan dan penilaian masih kurang baik (46,72% dan 52,73%). Hal ini dikarenakan kesibukan kepala ruangan dan dalam menjalankan fungsi manajemen lebih banyak mendelegasikan tugas kepada ketua tim atau kepala shift.

Berikut Hasil yang didapatkan dari Wawancara dengan Kepala ruangan di Rumah sakit umum daerah Sulawesi tenggara tercantum pada tabel 3 :

Tabel 3 : Wawancara pelaksanaan Tugas kepala ruang rawat inap di rumah sakit umum daerah Sulawesi- Tenggara

Topik
  

Core categories

- Cara penunjukan kepala

  Ruangan
  

Kebijakan Direktur

- Pengetahuan tentang    

  Manajemen Keperawatan
  

Keterbatasan dana

- Fungsi Perencanaan
  

Fungsi perencanaan tahap dikembangkan

- Fungsi Pergerakan dan

  Pelaksanaan
  

Fungsi pergerakan dan

pelaksanaan belum maksimal

- Fungsi pengawasan, pengen

  dalian dan penilaian
  

Pengawasan sudah dilakukan

- Faktor pendukung dan peng

  Hambat
  

Sanksi yang jelas

  Sumber : data kualitatif yang diolah

Dari tabel 3 diatas cara penunjukan kepala ruangan dan lamanya masa jabatan seorang Kepala ruangan dirumah sakit umum daerah propinsi Sulawesi Tenggara tergantung kebijakan direktur, seperti disampaikan oleh responden sebagai berikut :

     “ Selama ini kepala ruangan ditunjuk langsung oleh     direktur,belum ada aturan tentang lamanya    jabatan, e e tergantung penilaian direktur “

Pengetahuan tentang manajemen keperawatan, belum semua kepala ruangan mengikuti pelatihan manajemen keperawatan karena keterbatasan dana sehingga pihak rumah sakit membuat program, yang mana tiap tahun mengirim 2 orang untuk mengikuti pelatihan manajemen keperawatan, seperti disampaikan oleh responden sebagai berikut :

    “  Rumah sakit sudah programkan  e e tapi tiap tahun 2   orang saja yang pergi, sudah pernah pelatihan dipusat pengembangan keperawatan RS St Carolus jakarta  “

Pelaksanaan fungsi perencanaan diruangan oleh kepala ruangan masih tahap dikembangkan ini didukung oleh triagulasi data yang dilakukan dengan perawat pelaksana, dimana fungsi perencanaan cukup dengan nilai 61,7% . Ini disebabkan karena kepala ruangan belum melakukan semua perencanaan diruangan, yang mana perencanaan tentang kebutuhan tenaga masih dilakukan oleh bidang Keperawatan, ini sesuai yang disampaikan responden sebagai berikut :

     “ Awalnya kami menyusun rencana kerja hanya  berdasarkan apa yang dibutuhkan diruangan,tetapi perencanaan tenaga belum dilakukan, untuk tenaga diberikan bidang keperawatan  “

Fungsi pergerakan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh kepala ruang rawat inap secara umum sudah dilaksanakan akan tetapi belum maksimal,ini didukung oleh data triagulasi perawat pelaksana dimana fungsi pergerakan dan pelaksanaan masih kurang baik dengan nilai 46,72%. Ini seperti yang disampaikan oleh responden  sebagai berikut :

     “ Ada masalah baru melakukan pertemuan, kemudian kepala ruangan melapor ke kepala UPF, lalu disosialisasikan dengan perawat pelaksana “      

Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian belum maksimal dilaksanakan tetapi sudah dilakukan, ini didukung oleh data triagulasi perawat pelaksana dimana fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian masih kurang baik dengan nilai 52,73%. Ini seperti yang disampaikan oleh responden  sebagai berikut

 “  Disesuaikan dengan kebutuhan pasien setiap hari serta tenaga perawat yang akan menangani tugas tersebut lalu dicatat dalam laporan harian, dengan cara melakukan penilaian setiap 1 bulan “      

Faktor penghambat seorang  kepala ruangan menjalankan fungsi manajemennya kurangnya kedisiplinan, tanggung jawab, rasa memiliki dan peralatan yang kurang mendukung serta belum ada sangsi yang jelas bagi petugas yang melanggar dirumah sakit sedangkan faktor pendukung sebagian besar tenaga sudah berpendidikan DIII keperawatan.

Selain wawancara dan kuesioner untuk triagulasi data perawat pelaksana penulis juga melakukan Diskusi Kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD) hasil diskusi tersebut tercantum pada tabel 4 :

Tabel 4 : Hasil Focus Group Discusion (FGD) tentang pelaksanaan Tugas kepala ruang rawat inap di rumah sakit umum daerah Sulawesi- Tenggara

Topik
  

Core categories

Fungsi Perencanaan
  

Dalam tahap dikembangkan

Fungsi Pelaksanaan
  

Fungsi Pelaksanaan sudah berjalan

Fungsi Pengawasan
  

Pengawasan dilakukan

Sumber : data kualitatif yang diolah

Fungsi perencanaan sudah dilakukan tetapi masih dalam tahap dikembangkan, ini menunjukkan kepala ruangan yang sudah mengerti tentang perencanaan tetapi belum melaksanakan sepenuhnya  fungsi perencanaan yang ada diruangan. Seperti disampaikan oleh responden sebagai berikut :

     “ e e rungan itu harus mempunyai struktur organisasi, karena ruangan  merupakan bagian dari organisasi rumah sakit   “

Fungsi Pelaksanaan yang ada diruangan sudah berjalan, ini dengan adanya pertemuan rutin yang dilakukan, seperti yang disampaikan responden :

     “  Saya sudah melakukan kordinasi diruangan, e e saya mengadakan  pertemuan dengan staf  secara berkala “

Fungsi Pengawasan di ruangan sudah dilakukan oleh kepala ruangan, terutama dalam pemberian tindakan keperawatan yang dilakukan diruangan, seperti yang disampaikan responden :

     “  Seorang kepala ruangan perlu melakukan pengawasan kepada staf, apalagi yang akan memberikan tindakan keperawatan yang mempunyai resiko “

Proses seleksi merupakan ciri karakteristik organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap motivasi   dan kemampuan seseorang untuk bekerja dengan           sebaik-baiknya 8. Dari proses seleksi pengangkatan seorang kepala ruangan dirumah sakit umum daerah Sulawesi Tenggara,semua kepala ruangan dalam proses menjadi kepala ruangan ditunjuk langsung oleh Direktur rumah sakit tanpa pendekatan lebih dahulu, sehingga walau rasanya belum siap tetap dijalankan karena sudah diberi kepercayaan.

Fungsi perencanaan yang telah dijalankan adalah Menyusun rencana kerja kepala ruangan dan berperan serta dalam menentukan falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan.Sedangkan yang belum dilakukan dalam fungsi perencanaan  meliputi : perencanaan tentang kebutuhan tenaga yang dibutuhkan diruangan, kepala ruangan tidak merencanakan kebutuhan tenaga diruangan, sehingga kebutuhan tenaga yang ada diruangan berdasarkan pemberian/penempatan dari bidang keperawatan.

Fungsi pergerakan dan pelaksanaan yang telah dijalankan oleh kepala ruangan rawat inap menyusun jadwal dinas, mengadakan pertemuan dengan staf, melaksanakan orientasi dengan perawat baru yang akan bertugas diruangan, memotivasi staf untuk selalu memberikan pelaksanaan pelayanan keperawatan sesuai standar, mengatur penempatan pasien berdasarkan jenis kelamin dan jenis penyakitnya, dan mengupayakan pengadaan alat diruangan. Sedangkan yang belum dilakukan untuk Fungsi pergerakan dan pelaksanaan oleh kepala ruangan yaitu mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan dan lain secara tepat dan benar,meneliti/memeriksa pengisian daftar penerimaan permintaan makanan pasien berdasarkan macam dan jenis makan pasien dan memberikan penyuluhan  kesehatan kepada pasien/ keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.

Fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang sudah dijalankan oleh kepala ruangan rawat inap yaitu mengendalikan dan menilai pendayagunaan peralatan dan obat yang ada diruangan, dan melakukan pengawasan terhadap staf secara langsung dalam memberikan tindakan keperawatan 2. Sedangkan Yang belum dilakukan untuk Fungsi Pengawasan, pengendalian dan penilaian adalah melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya. Pelaksanaan manajemen di RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara belum optimal, dikarenakan kepala ruangan harus membagi tugas sebagai manajer diruangan dan sebagai tenaga fungsional.

pelaksanaan fungsi manajemen yang telah dilakukan oleh kepala ruangan rawat inap di rumah sakit umum daerah sulawesi tenggara membuat jadwal dinas, mendiskusikan program orientasi dengan staf baru,menentukan kapan orientasi selesai, mengajukan waktu penjadwalan untuk tiga staf shift, membuat rekomendasi untuk anggaran administrasi,menghadiri dan berpartisipasi dalam pertemuan “first line manager”, menyampaikan hasil pertemuan pada staf untuk belajar dan memecahkan masalah, berdikusi masalah unit dengan dokter secara teratur dan berpartisipasi dalam seluruh tingkatan kualitas pelayanan termasuk didalamnya pola pelayanan, kumpulan data dan menyiapkan catatan 9.Tetapi yang terjadi di RSUD daerah Propinsi Sulawesi seorang kepala ruangan tetap menjadi tenaga fungsional. kepala ruangan di RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara harus membuat asuhan keperawatan untuk memenuhi angka kredit sebagai tenaga fungsional yang mengacu pada SK Menpan No :  94/Kep/M.PAN/11/2001.  KESIMPULAN DAN SARAN

1. Pelaksanaan fungsi Perencanaan yang dilakukan oleh kepala ruangan diperoleh cukup (61,7%), namun kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan diruangan, perencanaan kebutuhan tenaga perawat dilakukan Kepala  bidang Keperawatan bukan Kepala ruangan.

2. Pelaksanaan fungsi pergerakan dan pelaksanaan yang telah dilaksanakan oleh kepala ruang rawat inap masih kurang baik (46,72%) tapi secara Kualitatif fungsi pergerakan dan pelaksanaan diruangan sudah dijalankan tetapi belum maksimal.

3. Pelaksanaan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian yang telah dilaksanakan oleh kepala ruang rawat inap adalah masih kurang baik (52,73%) ini didasarkan dari data kualitatif tentang fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian belum maksimal tetapi sudah dijalankan

SARAN

a. Bagi Institusi RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara

1. Pihak manajemen dapat mensosialisasikan kembali tentang sisten managerial rumah sakit terutama penjabaran job description atau uraian tugas perawat dan kepala ruangan,sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Bidang keperawatan perlu untuk memperhatikan masukan yang diberikan kepala ruangan dalam menentukan jumlah kebutuhan tenaga yang dibutuhkan diruangan.

3. Mengharapkan peranan Bidang Keperawatan dalam pembuatan Standar Asuhan Keperawatan(SAK) yang baku, sebagai motivasi kepada perawat pelaksana untuk mendokumentasikan Asuhan keperawatan yang dilakukan.

b. Bagi teman sejawat Perawat

1. Kemampuan pelaksanaan manajemen keperawatan perlu dimiliki oleh semua perawat karena persyaratan untuk menjadi pengelola khususnya kepala ruangan harus mempunyai sertifkat pelatihan manajemen keperawatan.

c. Kepada pihak lain yang tertarik dengan penelitian ini disarankan untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor lain yang berhubungan tentang pelaksanaan tugas kepala ruang rawat inap, karena penelitian ini hanya sebatas pelaksanaan fungsi Perencanaan,pergerakan dan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada Kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas segala bimbingan, bantuan dan arahan yang telah diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada :

1. Prof.Dr.dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK, selaku Dekan Fakultas Kedokteran UGM

2. Dr. Sunartini, SpA(K), Phd,selaku ketua program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM.

3. Ibu. Sri Werdati, SKM,M.Kes dan Ibu. Widyawati,SKp, M.Kes selaku pembimbing dan Ibu Nuryandari, SKM,M.Kes

selaku penguji.

4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara dan staf atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

5. Bapa dan Mama di Tanah Merah Pomalaa, Istriku tercinta Jumriah Abdullah dan Buah Hatiku tersayang Imam Fajrul Islam (Arul) yang telah memberikan doa, semangat dan bantuan selama menempuh pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aditama,T.Y.(2003).Manajemen Administrasi Rumah Sakit.    

    (Rev.ed.). Jakarta.. UI Press.

2. Departemen Kesehatan.(1999).Pedoman Uraian Tugas Tenaga Perawatan Di R.S. Jakarta.

3. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara. Tahun 2001. Tidak dipublikasikan.

4. Rencana Kerja Bidang Keperawatan RSUD Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2002–2005 Tidak dipublikasikan.

5. Arikunto,S.(2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Rev.ed.). Jakarta. Rineka cipta.

6. Moleong, L.J.(2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

7. Azwar,S.(2003).MetodologiPenelitian.(Rev.ed.)Yogyakarta Pustaka Pelajar Offset.

8. Kopelman,RE.(1986).Managing roductivity in organization New York : Mc Graw Hill Book  Company.

9. Beamen,A.L.(1986). What do first – line nursing manager do  Journal of nursing administration, 16. 6-9.

0 Response to "proposal kesehatan " ANALISIS TUGAS KEPALA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGGARA""

Post a Comment

* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya