BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Karsinoma prostat adalah suatu kanker ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat, tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya dan merupakan yang terbanyak diantara keganasan sistem urogenitalia pada pria. Tumor ini menyerang pasien yang berumur di atas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia di bawah 45 tahun.
Biasanya keganasan prostat ditemukan pada usia di atas 50 tahun dan jarang di bawah 50 tahun.
Di Indonesia belum ada angka yang pasti tentang insiden dan mortalitas karena kanker prostat. tetapi berdasarkan pengamatan para ahli urologi, insiden kanker prostat cenderung meningkat. Penanganan kanker prostat di Indonesia masih jauh dari memadai bila dibandingkan negara maju. Penyebab tersebut oleh karena faktor penderita, pengelola, sarana serta sistem pelayanan. Dan hanya penderita yang didiagnosis dalam stadium dini dan mendapat penanganan yang adekuat yang punya harapan sembuh. Penderita kanker prostat lanjut, baik lokal maupun sistemik penanganannya hanya bersifat paliatif. Angka kejadian kanker prostat secara geografik dan rasial, lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam di alamat Country California dibandingkan pada populasi si Shanghai atau Cina (Robin). Orang Amerika-Afrika berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker prostat dibanding orang kulit putib. Selain itu, pria Amerika-Afrika cenderung menunjukkan tahap penyakit lebih parah daripada orang kulit putih (Morton & Terrell). Masalah yang dihadapi pada kanker prostat adalah deteksi dini, oleh karena bersifat “sub clinical” dan kebanyakan didapatkan setelah pemeriksaan autopsy dari kelenjar prostat atau prostatektomi pada hiperplasi prostat (Douglas E. Johnson). Banyak peneliti menggunakan pemeriksaan colok dubur, trans ultrasonografi (TRUS) dan pemeriksaan Prostat Spesifik Antigen untuk diagnosis dini kanker prostat. Pemeriksaan ini dirasakan paling baik dan ekonomis.
1.2 Rumusan masalah
1. bagaimana anatomi dan fisiologi prostat?
2. Bagaimana etiologi kanker prostat?
3. Bagaimana pathogenesis kanker prostat?
4. Bagaiman gambaran klinik kanker prostat?
5. Bagaimana diagnostik kanker prostat?
6. Bagaimana penatalaksanaan dan terapi kankjer prostat?
1.3 tujuan
tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab kangker prostat dan bagaimana cara penatalaksanaannya secara klinis menurut pandangan medis.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi dan fisiologi prostat
Anatomi prostat
Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dibungkus oleh kapsul fibro-muskuler yang terletak di inferior dari kandung kemih. Berat normalnya: 18-20 gram, didalamnya terdapat uretra pars posterior yang panjangnya 2,5 cm, ukuran prostat 3,5 cm pada potongan transversal basis dan 2,5 cm pada potongan vertikal dan antero-posterior. Jaringan penyangga prostat di bagian depan adalah ligamentum puboprostatikum dan di sebelah inferior oleh diafragma urogenital. Prostat di bagian belakang ditembus duktus ejakulotorius yang berjalan oblique sampai menembus veromontanum pada dasar uretra pars prostatika, tepat diproksimal dari sfinkter uretra eksterna.
Secara makroskopis prostat terdiri dari otot polos dan jaringan ikat, organ ini menghasilkan sekret yang memberikan bau khas pada semen. Bagian-bagiannya :
- Apex : bagian terbawah dari prostat, terletak kira-kira 12 cm posterior dari tepi bawah symphisis pubis.
- Basis : bagian prostat yang terletak pada bidang horisontal setinggi pertengahan symphisis pubis.
- permukaan inferolateral : bagian yang convex yang dipisahkan dari facies superior diafragma urogenital oleh plexus venosus. permukaan anterior: dipisahkan dari symphisis oleh jaringan lemak retro pubic legamentum pubo-prostatikum medialis melekat pada permukaan anterior ini.
- permukaan posterior : datar dan berbentuk segitiga dimana terdapat median groove, permukaan posterior ini dapat diraba dengan colok dubur.
Lobus prostat
Menurut klasifikasi dari Lowsley, prostat dibagi menjadi 5 lobos, yaitu :
- lobus anterior
- lobus posterior
- lobus medialis
- lobus lateral kanan
- lobus lateral kiri
sedangkan menurut Me Neal, prostat dibagi
- zona perifer
- zona sentral
- zona transisional
- segmen anterior
- zona sfinkter pre prostatic
Secara mikroskopis : prostat terdiri dan 30-50 kelenjar tubulo-alveolur bercabang yang mengeluarkan sekretnya kedalam uretra pars prostalika pada saat ejakulasi. Prostat dibungkus kapsul fibro-elastik yang banyak mengandung otot polos, epithel pseudo komplek atau selapis silindris sampai kuboid rendah, tergantung sekresi kelenjar, lamina basalis tipis, dibawahnya terdapat jaringan ikat dan otot polos.
Vaskularisasi
Prostat mendapat darah dari : A.pudenda interna, A.vesikalis inferior yang merupakan salah satu cabang dari A. iliaca intema, masuk kedalam prostat pada perbatasan prostat dan VU, serta A. Hemorholdalls medius. Darah vena dialirkan kembali melalui plexus venosus prostaticus yang kemudian diteruskan ke V. iliaca interna.
Lymphe
Aliran lympe dari prostat sebagian besar dialirkan ke Inn. iliaca interna, tetapi sebagian ada yang masuk ke Inn iliaca externa. Sebagian kecil masuk ke dalam Inn sacralis.
Inervasi
Prostat diinervasi oleh pleksus nervosus prostaticus.
Fisiologi
Prostat adalah suatu alat tubuh yang tergantung kepada pengaruh endokrin. Pengetahuan mengenai sifat endokrin ini masih belum pasti, tetapi jelas bahwa pengebirian menyebabkan kelenjar prostat mengecil. Pada binatang percobaan jika kelenjar hipofise diangkat maka prostat akan mengecil, atropi ini dapat dicegah dengan pemberian testosteron. Percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa prostat akan membesar setelah pemberian estrogen pada binatang yang dikebiri. Bagian yang peka terhadap estrogen adalah bagian tengah, sedangkan bagian tepi peka terhadap androgen. Oleh karena itu pada orang tua bagian tengahlah yang mengalami hiperplasi karena sekresi androgen berkurang sehingga kadar estrogen relatif bertambah. Sel-sel kelenjar prostat dapat membentuk enzim asam fosfatase yang paling aktif bekerja pada ph 5. Kelenjar prostat mensekresi sedikit cairan yang berwarna putih susu dan bersifat alkalis. Cairan ini mengandung asam sitrat, asam fosfatase, kalsium dan koagulase serta fibrinolisis. Selama pengeluaran cairan prostat, kapsul kelenjar prostat akan berkontraksi bersamaan dengan kontraksi vas deferen dan cairan prostat keluar bercampur dengan semen yang lainnya.
Cairan prostat merupakan 70% volume cairan ejakulat dan berfungsi memberikan makanan spermatozon dan menjaga agar spermatozon tidak cepat mati di dalam tubuh wanita, dimana sekret vagina sangat asam (PH: 3,5-4). Dengan demikian sperma dapat hidup lebih lama dan dapat melanjutkan perjalanan menuju tuba uterina dan melakukan pembuahan.
2.2 etiologi
Etiologi karsinoma prostat belum diketahui secara pasti, tetapi dengan epidemiologi diduga penyebab terjadinya karsinoma prostat pada seseorang belum sepenuhnya jelas. Beberapa faktor risiko itu diantaranya :
1. Faktor genetik
Diduga bila pada keluarga misalnya ayah/kakak (first degree relative) dan kakek/paman (second degree relative) didapat karsinorna prostat maka resiko keganasan prostat tiga kali (Robin).
Kulit hitam di Amerika Serikat mempunyai mortality rate dua kali dan kulit putih (Douglas E Johnsons).
Tetapi apakah faktor lingkungan mempengaruhi juga faktor genetik sukar untuk ditentukan.
2. Faktor hormonal
Aksi androgen pada sel epithel prostat, testosteron yang bebas masuk ke dalam sel menjadi dehidrotestosteron dengan bantuan enzim 5 alpha reduktase. Steroid reseptor kompleks dengan DNA akan niengakibatkan spesifik m RNA dan sintesa protein yang mempunyai efek metabolik dan proliferatif (Ronijn)
3. Faktor diet dan lingkungan
Faktor diet yaitu diet yang banyak mengandung lemak binatang dan perbedaan insiden kanker prostat pada populasi dengan ras dan lingkungan yang berbeda, sebagai contohnya generasi kedua dan ketiga orang Jepang yang bertempat tinggal di Amerika memiliki insiden yang sama dengan orang di Amerika Utara, sedangkan insiden kanker prostat di Jepang hanya 10% dari insiden di Amerika.
4. Faktor infeksi
Diduga bakteri dan virus dapat mempengaruhi terjadinya ca prostat, tetapi faktor ini masih menjadi perdebatan. Diantara faktor-faktor risiko tersebut, faktor risiko herediter (genetik) dan faktor diet yang telah terbukti sebagai risiko untuk karsinoma prostat. Bila ada salah satu pria hubungan keluarga segaris yang menderita karsinoma prostat, maka kemungkinan terkena karsinoma prostat menjadi 2 kali dan bila ada 2 pria segaris menderita karsinoma prostat maka kemungkinan terkena karsinoma prostat menjadi 5 sampai 11 kali. Untuk faktor resiko diet, yaitu banyak mengandung lemak binatang. Pria Jepang jarang menderita karsinoma prostat, tetapi setelah pindah ke daratan Amerika dan pola konsumsi dietnya berubah maka insiden karsinoma prostat pada imigran Jepang sama dengan masyarakat kulit putih Amerika.
2.3 patogenesis
Munculnya kanker prostate secara laten pada usia tua banyak terjadi. Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostate “diam” dan tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang kebetulan ditemukan lamban sekali. Keganasan prostate 90% biasanya berupa Adenocarsinoma yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade kelima sampai ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai pada jaringan prostate yang masih muda. Karsinoma prostate paling sering terjadi pada zona perifer (75%). Dengan berkembangnya tumor dapat terjadi perluasan langsung ke urethra, leher kandung kemih, dan vesikula seminalis. Karsinoma prostate dapat juga menyebar melalui jalur limfatik dan hematogen. Secara berturut tempat yang paling sering dari metastasis melalui jalur hematogen melalui v.vertebralis adalah ke tulang-tulang pelvis, vertebra lumbalis, femur, vertebra torasika, dan kosta. Metastasis ini lebih sering osteoklastik (menyerap tulang) daripada osteoblastik (membentuk tulang). Pada osteokalstik jaringan tulang diganti jaringan tumor oleh infiltrasi dan pertumbuhan tumor, sementara pada osteoblastik, tumornya justru merangsang sel-sel pembentuk tulang di sekitarnya untuk membentuk tulang ekstra yang jelas dapat dilihat pada foto roentgen.
Penyebaran limfogen dapat ditemukan dikelenjar limfe di panggul kecil dan lewat samping pembuluh darah besar keatas lewat samping dinding perut belakang (kelenjar limfe retroperitoneal atas).agak jarang tumor ini menyebar ke sum-sum tulang dan visera, khususnya hati dan paru.
Tingkat penyebaran karsinoma prostate yang lazim dipakai didasarkan pada system tingkat penyebaran “American Urological Assosiation” (AUA) dan TNM8
2.4 gambaran klinik
Karsinoma prostate stadium dini dan lanjut mungkin asimptomatik pada saat diagnosis, dan lebih dari 80 persen pasien menderita penyakit stadium C dan D pada saat diagnosis. Pada orang yang simptomatis, keluhan yang sering ditemui adalah disuria, kesulitan berkemih, mengedan jika ingin berkemih, peningkatan frekuensi berkemih, retensi urin total, nyeri punggung atau pinggang dan hematuria. Setiap laki-laki berusia diatas 40 tahun yang mengeluh disuria, sering berkemih atau kesulitan berkemih tanpa obstruksi uretrhra mekanis harus dicurigai menderita kanker prostate. Gejala lainnya berupa :
- segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
- perasaan tidak puas setelah berkemih
- nyeri baik ketika berkemih maupun ejakulasi
- inkontinensia uri
- penurunan berat badan
2.5 diagnostik
Diagnosis kanker prostate ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisis dan laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan mengenai riwayat penyakit, riwayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang dialami, khususnya yang berhubungan dengan berkemih. Berdasarkan anamnesis tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan dilakukan sebagaimana yang akan dijelaskan dibawah ini. Berdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli kanker amerika, dua dari pemeriksaan tersebut, yaitu digital rectal examination (DRE) dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik (PSA), dianjurkan untuk pasien lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10 tahun, serta usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam resiko tinggi.12
A. Digital Rectal Examination (DRE)
Karena bentuk prostate berada didepan rectum, maka memudahkan kita untuk menyentuh prostate dengan memasukkan jari lewat rectum. Palpasi prostate merupakan pemeriksaan yang mudah , murah tapi terbaik untuk mendeteksi semua stadium penyakit selain stadium A. Adapun yang dapat dinilai dalam melakukan pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks BCR, menilai apakah ada massa dalam lumen rectum serta menilai keadaan prostate. DRE pada penderita kanker prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan konsistensi keras, padat, noduler, irregular, permukaan yang tidak rata, atau asimetris.
B. Prostat – Spesifik Antigen (PSA) test
Peningkatan insidens kanker prostat yang pesat dalam dekade terakhir tidak lepas dari digunakannya PSA sebagai modalitas diagnostik. Walaupun tidak merupakan petanda tumor spesifik untuk keganasan prostat, bila nilai PSA >4 ng/ml, yaitu nilai yang dipakai sebagai batas normal, umumnya akan dilakukan biopsi prostat sekalipun tidak ditemukan kelainan pada colok dubur. Untuk keganasan prostate dikenal petanda tumor yaitu fosfatase asam prostate (prostate acid phosphatase = PAP) dan antigen khas prostate (prostate specific antigen = PSA) yang sensivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan PAP.8,12 Peningkatan kadar antigen spesifik prostate (PSA) dalam serum adalah pemeriksaan paling peka untuk mendeteksi kanker prostate secara dini. Kadar PSA mungkin meningkat pada penyakit local, sedangkan peningkatan kadar fosfatase asam biasanya mengisyaratkan kelainan ekstraprostate. Setelah diagnosis dan pengobatan, penilaian respon paling baik dilakukan dengan melakukan pemeriksaan berkala PSA maupun fosfatase asam.
C. Transrectal Ultrasound (TRUS)
Transrectal ultrasound digunakan untuk mengetahui pertumbuhan prostate yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah prostate yang abnormal. Tindakan ini menggunakan gelombang suara untuk membentuk pencitraan dari prostate.TRUS selain dapat mengukur volume prostate, dapat juga mendeteksi kemungkinan adanya keganasan dengan memperlihatkan daerah hypoechoic, dan dapat pula melihat adanya bendungan vesika seminalis yang tampak merupakan gambaran kista disebelah bawah dari prostate.
D. Transabdominal Ultrasound (TAUS)
Prostate dapat pula diperiksa dengan USG transabdominal (TAUS), biasanya dilakukan dalam keadaan vesika urinaria penuh. TAUS dapat mendeteksi bagian prostate yang menonjol ke buli-buli yang dapat dipakai untuk meramalkan derajat besar obstruksi, selain tentu saja dapat mendeteksi apabila ada batu didalam vesika.6
E. Biopsy
Pada biopsy jaringan sample diambil dan diperiksa dengan bantuan mikroskop untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsy yang dapat menentukan kanker prostate dengan pasti. Sejumlah dokter biasanya mengambil sejumlah jaringan sample untuk dibiopsi. Namun perlu diketahui meskipun hasil biopsy negative namun kanker kemungkinan tetap ada. Hal ini mungkin dikarenakan pada saat biopsy sample yang diambil bukanlah jaringan yang mengalami kanker. Pada kanker prostate yang mempunyai pembungkus tumornya memiliki grade dan stage tersendiri. Grade dan stage tersebut membantu dalam menentukan jenis terapi yang akan dilakukan. Score gleason diperuntukkan untuk kanker prostat berdasarkan gambaran mikroskopiknya. Score gleason sangat penting karena score gleason yang tinggi berhubungan dengan prognosis yang buruk. Hal ini disebabkan score gleason yang tinggi memberikan gambaran kanker yang pertumbuhannya cepat. Untuk menerapkan score gleason perlu dilakukan biopsy. Biopsi dilakukan dengan cara prostatectomy atau dengan cara memasukkan needle kedalam kelenjar prostat melalui rectum.
Score gleason berkisar antara 2 sampai 10. score gleason dengan nilai 2 menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 10 menandakan prognosis yang buruk. Score akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang berbeda dengan range 1 sampai 5. Score gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut ini :
Grade 1. kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal. Kelenjarnya kecil, bentuknya baik dan terbungkus rapat.
Grade 2. jaringan masih mempunyai kelenjar-kelenjar yang bentuknya baik, tapi lebih besar dan memiliki lebih banyak jaringan diantaranya.
Grade 3. jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi selnya lebih gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa dari sel-sel ini meninggalkan kelenjar dan mulai menginvasi jaringan sekitarnya.
Grade 4. jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat dikenali. Sel sudah lebih banyak menginvasi jaringan disekitarnya.
Grade 5. jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya terdapat lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada disekelilingnya.
Dilakukan pemeriksaan patologi terhadap spesimen biopsi dan berusaha memberikan penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil scoring tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai akhir untuk score gleason. Contoh ; spesimen prostat yang dibiopsi memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi angka 3. maka hasil akhir dari score gelason adalah 5. Score gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat. Bila digunakan dengan parameter lain, score gleason membantu dalam menentukan staging kanker prostat yang mana secara tidak langsung akan memberikan gambaran prognosis dari kanker prostat itu sendiri dan bermamfaat dalam penentuan terapi yang akan dilakukan.p 50
2.6. penatalaksanaan
Pemilihan pengobatan didasarkan pada tahap penyakit dan usia serta gejala pasien.
1. Pembedahan
Prostatektomi radikal (pengangkatan prostat dan vesikula seminalis) masih merupakan prosedur bedah standar bagi pasien yang mengalami penyakit yang secara potensial dapat disembuhkan dan usia harapan hidupnya mencapai 10 tahun atau lebih. Prosedur ini mungkin di ikuti dengan orkhiektomi bilateral (pengangkatan testis).impotensi seksual menyertai prastektomi radikal, dan 5% sampai 10% pasie mengalami berbagai tingkatan inkontiensia urin.
2. Radikal
Jika kanker prostat dideteksi pada tahap awlanya, pengobatan yang diberikan mungkin terapi radiasi kuratif-baik teleterapi dengan akselerator linear atau iradiasi interstisial (implantasi radioaktif iodine atau emas yang dikombinasikan dengan limfadenektomi pelvis). Efek samping, biasanya bersifat sementara mencakup inflamasi rectum, usus, dan kandung kemih (proktitis, enteritis, dan sistitis) akibat dosis radiasi dan kedekatannya dengan letak rectum, usus dan kadung kemih. Iritasi kandung kemihdan uretra akibat terapi radiasi dapat menyebabkan nyeri selama ejakulasi. Nemun demikian penyelamatan potensi seksual masih lebih besar kemungkinannya dengan terapi radiasi disbanding dengan pembedahan.
Karena hamper setengah dari semua pasien mengalami tumor yang secara local telah lanjut atau terdapat bukti adanya metastase pada saat pertama kali mereka mencari pengobatan, maka tindakan paliatif menjadi indikasi untuk dilakukan. Meskipun kesembuhan hamper tidak mungkin, karena pada kanker prostat yang telah lanjut, banyak pria yang dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama dan bebas dari penyakit metastatic.
3. Terapi hormonal
Terapi hormonal adalah salah satu metode yang digunakan lebih untuk mengontrol dari pada menyembuhkan kanker prostat. Pada awal tahun 1940-an, telah ditetapkan bahwa sebagian bahwa sebagian kanker prostat adalah tergantung androgen dan dapat dikontrol dengan penghentian androgen. Terapi hormonal dengan kanker prostat dengan mengurangi kadar testosterone plasma yang bersirkulasi atau menganggu perubahan menjadi dan/atau pengikatan dengan dihidrostestosteron. Akibatnya, epithelium prostat mengalami atrofi (mengecil). Terapi hormonal dilakukan baik melalui okhiektomi (pengangkatan testis) atau dengan pemberia medikasi.
Orkhiektomi secara efektif menurunkan testosterone plasma karena sekitar 93% testosterone yang bersirkulasi adalah berasal dari testikuler. Sebagai akibat, stimulus testikuler yang dibutuhkan untuk melanjutkan pertumbuhan prostatic di angkat seluruhnya dan mengakibatkan atrofi prostat. Meskipun orkhiektomi tidak menyebabkan efek samping yang berkaitan dengan terapi hormonal lainnya, hal ini membawa dampak emosional yang signifikan.
Terapi estrogen, biasanya dalam bentuk dietistilbestrol (DES), sudah lama digunakan untuk menghambat gonadotropin yang bertanggung jawab untuk aktifitas androgenic yang meningkatkan pertumbuhan malignasi hilang.
DES meredakan gejala, mengurangi ukuran tumor,menurunkan nyeri dari nodulus metastatic, dan meningkatkan suatu kesan kesejahteraan. Namun demikian, DES secara signifikan meningkatkan risiko troomboalisme, embolisme pulmoner, infark miokardium, dan stroke. Efek samping lain dari terapi estrogen mencakup impotensi, penurunan libido, kesulitan dalam mencapai orgasme, menurunkan produksi sperma, dan ginekomastia (pembesaran payudara pada pria).
Terapi hormonal yang terbaru mencakup agonis luteinizing hormone relasing hormone (LHRH) dan preparat antiadrogen seperti flutamid. Flutamid menyebabkan suprresi androgen adrenal, sementara LHRH menekan androgen testikuler. Siproteron asetat adalah derivate progesterone sintetik penginhibisi androgen yang efektif dan kompetitif pada sel-sel target. Berlawanan dengan estrogen, preparat hormonal yang terbaru mempunyai insidens efek samping kardivaskuler lebih rendah , ginekomastia, dan menurunkan funsi seksual. Rasa panas dapat terjadi pada okhiektomi atau terapi agonis LHRH karena preparat ini meningkatkan aktivitas pelepasan norepinefrin dan menstimulasi pusat pengaturan panas tubuh.
4. Terapi lainnya
Cryosurgery kelenjar prostat adalah upaya terbaru untuk menyingkirkan kanker prostat pada pasien yang secara fisik tidak dapat mentoleransi pembedahan atau pada mereka yang mengalami kanker prostat kambuhan. Kemoterapi seperti doksorubisin, sisoplantin, dan siskofosfamid juga dapat digunakan.
Untuk menjaga agar saluran uretal tetap paten maka dibutuuhkan reseksi transurethral berulang. Apabila hal ini tidak praktis, drainase kateter dilakukan dengan cara rute suprapubik atau transurethral.
Pada kanker prostat yang sudah lanjut, tranfusi darah diberikan untuk mempertahankan kadar hemoglobin yang adekuat karena sumsum tulang telah digantikan oleh tumor. Terapi radiasi pada lesi skeletal dapat menghilangkan nyeri tulang. Nyeri juga dapat dikontrol oleh estrogen dan narkotik dan, jika diperlukan, dengan memotong serabut nyeri medulla spinalis melalui bedah neuro.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik dengan menggunakan radiasi maupun pembedahan berupa :
- Gangguan ereksi (impotensi)
- Perdarahan post operasi
- Anastomosi striktur pada perineal prostatectomy
- Urocutaneus fistula (perineal prostatectomy)
- Hernia perineal (Perineal prostatectomy).dll17,18,19,20,23
PROGNOSIS
Harapan hidup untuk penderita kanker prostat berhubungan dengan stadium penyakit :
Stadium A 87 %, Stadium B 81%, Stadium C 64%, stadium D 30%.1,22
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Carsinoma prostat atau kanker prostat adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan prostat yang tidak normal/abnormal yang merupakan kelainan atau suatu keganasan pada saluran perkemihan khususnya prostat pada bagian lobus perifer sehingga timbul nodul-nodul yang dapat diraba.
Etiologi:
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca prostat ; tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca mammmae adalah: ( 1 )
a. Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut.
b. Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
c. Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
d. Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.
Penatalaksanaan:
1. Pembedahan
2. Radikal
3. Terapi hormonal
4. Terapi lainnya
3.2 saran
Pembaca sebaiknya lebih menelaah isi makalah dan memperbanyak referensi untuk mengetahui lebih jauh mengenai karsinoma prostat yang banyak menyerang pria dewasa umur >50 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "contoh askep CA Prostat"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya