PROPOSAL PENELITIAN
STUDI PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORRHOEA DI SMA NEGERI 6 BAUBAU KELURAHAN KAISABU BARU KECAMATAN SORAWOLIO KOTA BAUBAU
TAHUN 2012
O L E H :
SAWALUDDIN
NIM. 2009. 100
AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN BUTON
TAHUN AKADEMIK
2011/2012
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal dengan Judul “Studi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorrhoea di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio Kelurahan Kaisabu Baru Kota Tahun 2012” telah disetujui untuk dilakukan penelitian.
Pembimbing
ABDUL RASYID ILYAS, AMK, S.Pd
NIP. 19590307 198310 1 001
Mengetahui
Direktur Akper Kabupaten Buton
MUSLIMIN SIRADJA, S.Kep, Ns, M.Mkes
NIP.19670606 198812 1 001
PERSONALIA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Personalia
1.
Peneliti
:
SAWALUDDIN
2009. 100
2.
Pembimbing
:
NURFATIMA S.kep,Ns
NIP. 19590307 198310 1 001
B. Jadwal Penelitian
NO
KEGIATAN
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Identifikasi
2
Study kepustakaan
3
Penyusunan proposal
4
Pengurusan izin penelitian
5
Pengumpulan data
6
Pengolahan data
7
Seminar hasil
9
Penyerahan laporan
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth :
Bapak /Ibu /Saudara (i)
Di …………………..
Sebagai persyaratan tugas akhir Mahasiswa Akper Kabupaten Buton, saya akan melakukan penelitian tentang : Studi Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorrhoea di SMA Negeri 1 Kaledupa Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Tahun 2012
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara mengisi kuisioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Dengan jawaban yang saudara berikan kepada saya dijamin kerahasiaannya.
Demikian permohonan ini atas bantuan dan partisipasinya disampaikan terima kasih.
Bau-Bau, Juli 2012
Peneliti
( ROSFIATI )
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran secara umum pengetahuan remaja putri tentang dismenorrhoea di SMA Negeri 1 Kaledupa Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Tahun 2012 maka dengan ini kami menyatakan bersedia menjadi responden untuk membantu dan berperan serta demi kelancaran penelitian tersebut.
Bau-Bau, Juli 2012
Responden
(……………………..)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Pada wanita normal dalam usia subur setiap bulannya akan mendapat menstruasi (haid). Sering haid yang datang disertai dengan rasa nyeri pada daerah perut atau pinggang. Rasa nyeri saat haid atau dismenorrhoea, banyak dialami para wanita (Info sehat, 2008)
Nyeri saat haid (dismenorrhoea) ada dua bentuk yaitu dismenorrhoea primer dan sekunder. Dismenorrhoea primer biasa timbul pada hari pertama atau kedua dari menstruasi. Nyerinya bersifat kolik atau kram dan dirasakan pada abdomen bawah. Beberapa faktor yang dikaitkan dengan dismenorrhoea primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi, dan faktor emosi/psikologis.belum diketahui dengan jelas bagaimana prostaglandin bisa menyebabkan dismenorrhoea tetapi diketahui bahwa wanita dengan dismenorrhoea mempunyai prostaglandin yang 4 kali lebih tinggi daripada wanita tanpa dismenorrhoea. (Siswandi, 2007)
Dismenorrhoea sekunder yaitu nyeri haid yang berhubungan dengan kelainan anatomis yang jelas, kelainan anatomis ini kemungkinan adalah haid disertai infeksi, endometriosis, mioma uteri, polip endometrial, polip serviks, pemakai IUD atau AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). Untuk menegakkan penyebab dismenorrhoea perlu konsultasi dengan dokter ahli kandungan sehingga dapat memberi pengobatan yang tepat (Manuaba, 2009)
Menurut Journal Occupational and Enviromental, Di Amerika Serikat, diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenorrhoea, dan 10-15% diantaranya mengalami dismenorrhoea berat yang menyebabkan wanita tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenore terdiri dari 54,89% dismenorrhoea primer dan 9,36% dismenore sekunder. Biasanya gejala dismenorrhoea primer terjadi pada wanita usia produktif 3-5 tahun setelah mengalami haid pertama dan wanita yang belum pernah hamil (Info sehat, 2008)
Berdasarkan survei dan wawancara di SMAN 6 Baubau dibulan Juni 2012 didapat 7 dari 10 siswi yang mengalami dismenore tidak tahu tentang dismenorhea maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang dismenore pada remaja putri di SMAN 6 Baubau kurang. Mengingat sering timbulnya masalah dismenore pada remaja yang dapat mengganggu aktivitas belajar mengajar bahkan tidak masuk sekolah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat proposal dengan judul “Studi Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorrhoea di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio Kelurahan Kaisabu Baru Kota Baubau Tahun 2012”
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Pernyataan Masalah
Setiap wanita mengalami masa menstruasi yang berbeda-beda. Walaupun menstruasi datang setiap bulan pada usia reproduktif, banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelang atau selama haid berlangsung (Blogdokter, 2011). Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu haid, tetapi sebagian kecil merasa berat di panggul atau rasa nyeri (Sarwono, 2008, hal 104). Ketidaknyamanan fisik saat menstruasi adalah dismenorthoea.
Berdasarkan latar belakang inilah, menulis merasa tertarik untuk mengangkat judul proposal “Studi Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorrhoea di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio Kelurahan Kaisabu Baru Kota Baubau Tahun 2012”
1.2.2 Pertanyaan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian dismenorrhoea di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio Kelurahan Kaisabu Baru Tahun 2012?
1.3TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran secara umum tentang pengetahuan remaja putri tentang dismenorrhoea di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio Kelurahan Kaisabu Baru Tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian dismenorrhoea.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang jenis dismenorrhoea
c. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang gejala dismenorrhoea
d. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang penyebab dismenorrhoea
e. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang penanganan dismenorrhoea
1.4MANFAAT PENELITIAN
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan menjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya
b. Bagi remaja putri dengan bekal pengetahuan ini, sikap dan tindakan yang memadai maka dapat menjalani masa datang bulan (haid) dengan sehat
c. Hasil peneltian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak responden dalam meningkatkan pengetahuan bagi remaja putri
d. Bagi peneliti, hal ini merupakan pengalaman berharga dalam proses belajar/mengajar khususnya dalam bidang metodologi penelitian keperawatan dan untuk menambah wawasan dan penegetahauan serta pengembangan diri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1LANDASAN TEORI
2.1.1 Landasan Teori tentang Pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba yang sebagian besar di pengaruhi oleh mata dan telinga, dan terdiri dari 6 tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).(Notoatmodjo, 2007)
a) Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, meliputi :
(1) Tahu (know)
Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Dapat diukur dengan menggunakan kata kerja “menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya“
(2) Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari
(3) Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi real (sebenarnya)
(4) Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat melalui penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.
(5) Sintesis (synthesis)
Menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada
(6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasari pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas. (Notoatmodjo, 2007)
2.1.2 Landasan Teori tentang Remaja
Remaja didefinisikan sebagai periode transisi perkembangan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang mencakup aspek biologi, kognitif, dan perubahan social yang berlangsung antara 10-19 tahun.
Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia remaja adalah antara 10-18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas:
a) Masa remaja awal (10-13 tahun)
b) Masa remaja tengah (14-16 tahun)
c) Masa remaja akhir (17-19 tahun)
Yang dimaksud dengan remaja awal (early adolescense) adalah masa yang ditandai dengan berbagi perubahan tubuh yang cepat, sering mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri, dan pada saat ini remaja mulai mencari identitas diri. Remaja menengah (middle adolescense) ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa. Remaja akhir (late adolescense) ditandai dengan pertumbuhan biologis yang sudah melambat tetapi masih berlangsung di tempat-tempat lain. Emosi, minat, kosentrasi, dan cara berpikir remaja akhir mulai stabil. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah sudah mulai meningkat (Poltekkes depkes, 2010)
2.1.3 Landasan Teori tentang Dismenorrhoea
2.1.3.1 Pengertian Dismenorrhoea
Dismenorrhoea adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari wanita (Manuaba, 2009)
Derajat rasa nyerinya bervariasi mencakup Ringan (berlangsung beberapa saat dan masih dapat meneruskan aktivitas sehari-hari), Sedang (karena sakitnya diperlukan obat untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi masih dapat meneruskan pekerjaannya), Berat (rasa nyerinya demikian beratnya sehingga memerlukan istirahat dan pengobatan untuk menghilangkan nyerinya) (Manuaba, 2008)
2.1.3.2 Jenis Dismenorrhoea
Terdapat dua jenis dismenorrhoea yaitu:
a. Dismenorrhoea Primer
Nyeri yang terjadi sesudah 12 bulan atau lebih pasca menarche (menstruasi pertama). Hal itu karena siklus menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarche biasanya bersifat anovulatoir yang tidak disertai nyeri. Rasa nyeri timbul sebelum atau bersamaan dengan menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung sampai beberapa hari.
Sifat nyeri pada dismenorrhoea ini adalah kejang yang berjangkit-jangkit di perut bagian bawah, dapat merambat ke daerah pinggang dan paha. Nyeri dapat disertai mual, muntah, sakit kepala, dan diare. Menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri pada remaja sebagian besar disebabkan oleh dismenorrhoea primer. (Dokter kita, 2007)
b. Dismenorrhoea Sekunder
Nyeri haid yang disebabkan suatu kelainan kongenital atau kelainan organik di pelvis. Rasa nyeri yang timbul disebabkan karena adanya kelainan pelvis, misalnya endometriosis, mioma uteri (Dokter kita, 2007)
2.1.3.3 Penyebab Dismenorrhoea
Beberapa faktor penyebab dismenorrhoea primer, antara lain:
a. Faktor kejiwaan
Gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorrhoea
b. Faktor konstitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat juga menurunkan ketahanan terhadap nyeri. Faktor-faktor ini adalah anemia, penyakit menahun, dan sebagainya.
c. Faktor obstruksi kanalis servikalis (leher rahim)
Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya dismenorrhoea primer adalah stenosis kanalis servikalis. Sekarang hal tersebut tidak lagi dianggap sebagai faktor penting sebagai penyebab dismenorrhoea primer, karena banyak perempuan menderita dismenorrhoea primer tanpa stenosis servikalis dan tanpa uterus dalam hiperantefleksi atau hiperretrofleksi.
d. Faktor endokrin
Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenorrhoea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 yang menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika jumlah prostaglandin yang berlebihan dilepaskan kedalam peredaran darah, maka selain dismenorhea, dijumpai pula efek umum, sepertdiare, nausea, muntah, flushing (Sarwono, 2007)
Beberapa penyebab Dismenorrhoea sekunder karena adanya keluhan sakit sewaktu haid akibat kelainan-kelainan organik, misalnya:
(a) Endometriosis (endometrium atau selaput dinding rahim berada di luar tempat yang seharusnya)
(b) Fibroid (tumor rongga panggul yang letaknya dekat endometrium)
(c) Mioma uteri (adanya tumor dalam rongga rahim)
(d) Peradangan pada tuba falopi
(e) Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut
(f) Pemakai IUD atau AKDR
(Astri, 2010)
2.1.3.4 Gejala Dismenorrhoea
(a) Nyeri pada perut bagian bawah
(b) Nyeri menjalar pada punggung bagian bawah dan tungkai
(c) Kram terasa hilang timbul, terkadang terus menerus ada
(d) Nyeri timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi
(e) Nyeri mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan 2 hari akan menghilang
(f) Sering disertai sakit kepala
(g) Sering disertai sembelit atau diare dan sering berkemih
(h) Sering disertai mual kadang sampai terjadi muntah
(Medicastore, 2006)
2.1.3.5 Penanganan Dismenorrhoea
Ada beberapa cara untuk menangani dismenorrhoea, yaitu:
(a) Penerangan dan nasihat
Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa dismenorrhoea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olah raga mungkin berguna.
(b) Pemberian obat analgesik
Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fanasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang beredar dipasaran antara lain novalgin, ponstan, acet-aminophen dan sebagainya
(c) Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan mkasud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenorrhoea primer, atau untuk memungkinkan penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi
(d) Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin
Contoh obat ini adalah ibuprofen, dan naproksen. Dalam kurang lebih 70% penderita dapat disembuhkan atau mengalami banyak perbaikan. Hendaknya pengobatan diberikan 1-3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid
(e) Dilatasi kanalis servikalis
Dapat meringankan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin didalamnya (Sarwono, 2007)
Selain cara di atas, ada beberapa cara lain yang biasa dilakukan untuk menghilangkan atau membantu mengurangi nyeri haid yaitu:
a) Memberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
b) Selain dengan obat-obatan rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan: istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, pemijatan, yoga, orgasme pada aktivitas seksual, dan kompres hangat di daerah perut.
c) Untuk mengatasi mual dan muntah diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.
d) Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan Medroksiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenorrhoea. Jika masih tidak efektif juga maka dilakukan pemeriksaan tambahan (Laparoskopi).
e) Jika dismenorrhoea dirasakan sangat berat dilakukan ablasio endometrium, yaitu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.
f) Pengobatan untuk dismenorrhoea sekunder tergantung kepada penyebabnya.
(Medicastore, 2006)
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 KERANGKA DASAR KONSEPTUAL
Rounded Rectangle: REMAJA PUTRI
Keterangan :
: variabel yang diteliti
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 LOKASI PENELTIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio kelurahan Kaisabu Baru Kota Baubau.
4.2 JENIS PENELITIAN
Jenis peneltian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan deskriptif.
4.3 POPULASI DAN SAMPEL
4.3.1 POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang ada di kelas 2 IPA SMA Negeri 6 Baubau Kecamatan Sorawolio kelurahan Kaisabu Baru Kota Baubau Tahun 2012
4.3.2 SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari populasi itu sendiri (Sugiyono, 2010).
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan didasrkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2010).
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu untuk bisa memenuhi/mewakili populasi (Nursalam dan Siti Pariani, 2002). Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan kriteria inklusi yakni :
1) Remaja putri di SMA Negeri 1
2) Remaja putri yang kooperatif dan bersedia menjadi responden
4.4 SUMBER DAN PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
4.4.1 SUMBER DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dari data primer yang meliputi data tentang pengetahuan remaja putri mengenai dismenorrhoea. Data ini diperoleh dari hasil jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan kepada semua remaja putri yang ada di SMA Negeri 1 Kaledupa Kecamatan Kaledupa Kabupaten Kaledupa Kabupaten Wakatobi.
4.4.2 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala badan Kesbang dan Linmas Kabupaten Wakatobi yanng dilampiri dengan Proposal Penelitian yang telah disetujui oleh Pembimbing dan tembusannya kepada Kepala SMA Negeri 1 Kaledupa.
2. Setelah permohonan disetujui maka disusun jadwal kegiatan penelitian untuk pengumpulan data.
3. Pengumpulan data dengan metode angket dilakukan dengan cara menyampaikan angket kepada responden dan setelah angket diisi diserahkan seketika atau hari berikutnya sesuai dengan kesepakatan.
4. Pengolahan data melalui metode dokumen dilakukan dengan cara mencatat, memfotokopi data-data yang berhubungan dengan analisis data dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 170, 191, 281
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 3, 183
Astri, 2010. Nyeri Menstruasi (Dismenorrhoea).
http://astriaje.blogspot.com/2010/07/nyeri-menstruasi-dismenorrhoea.html Diposkan tanggal 14 Februari 2012
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hal 50
Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC. Hal 59
Manuaba, I.B.G. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC. Hal 40
Manuaba, I.B.G. 2008. Gawa- Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan . Jakarta: EGC. Hal 289-290
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Keshatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 10-18, 87, 103, 112, 130, 159, 168, 174-176
Notoadmojo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 143-146
Notoadmojo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal 92
Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal 103-104, 229-231
Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. Hal 1, 66
Siswandi, Y. 2007. Klien Gangguan Sistem Reproduksi Dan Seksualitas . Jakarta : EGC. Hal 9
KUESIONER
STUDI PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORRHOEA DI SMA NEGERI 1 KALEDUPA KECAMATAN KALEDUPA
KABUPATEN WAKATOBI
TAHUN 2012
A. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk :
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang dianggap benar !
1. Umur anda
15 tahun 16 tahun
17 tahun 18 - 20 tahun
2. Pendidikan sementara
SMA SMK
Madrasah Aliyah
3. Tempat anda mendapat informasi tentang nyeri haid/dismenorrhoea
Petugas kesehatan Tetangga
Mendengar/melihat TV Membaca koran/majalah
B. PENGETAHUAN TENTANG DISMENORRHOEA
Petunjuk :
Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang dianggap benar !
1. Menurut anda yang dimaksud dismenorrhoea adalah......
a. Lama datang bulan b. Nyeri haid c. Haid teratur
2. Menurut anda, apa yang menyebabkan dismenorrhoea ?
a. Faktor endoktrin b. Usil pada teman c. Makan sembarang
3. Nyeri yang terjadi sesudah 12 bulan atau lebih pasca menarche (menstruasi pertama) disebut
a. Dismenorrhoea Primer
b. Dismenorrhoea sekunder
c. Dismenorrhoea tersier
4. Gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorrhoea. Hal ini merupakan penyebab dismenorrhoea dari
a. Faktor endoktrin
b. Faktor obat-obatan
c. Faktor kejiwaan
5. Beberapa penyebab Dismenorrhoea sekunder karena adanya keluhan sakit sewaktu haid akibat kelainan-kelainan organik, misalnya:
a. Selaput dinding rahim
b. Faktor kejiwaan
c. Faktor endoktrin
6. Wanita normal haid dalam ... /bulan
a. 1 bulan
b. 2 bulan
c. 3 bulan
7. Apakah dengan mengkonsumsi obat-obatan dapat mempengaruhi siklus haid
a. Ragu-ragu
b. Ya iyalah
c. Tidak mungkin
8. Siapakah orang yang pertama anda datangi jika anda mengalami nyeri haid yang hebat?
a. Ayah b. Ibu c. Petugas kesehatan
9. Dibawah ini yang merupakan gejala utama dari dismenorrhoea ialah
a. Nyeri pada perut bagian bawah
b. Mual muntah
c. Gatal-gatal
10. Langkah pertama yang dilakukan jika anda mengalami nyeri haid yang hebat ialah
a. Langsung beli obat
b. Pergi ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penjelsan mengenai hal tsb
c. Olahraga secara teratur
11. Obat yang digunakan untuk mengurangi nyeri haid ialah
a. Asam mefenamat b. Paracetamol c. Vitamin C
12. Ada cara lain yang digunakan untuk mengatasi nyeri yang dialami tanpa mengonsumsi obat-obatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
a. Makan yang banyak
b. Olahraga secara teratur
c. Malas-malasan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….
1.1 Latar Belakang ………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………..
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………….....
2.1 Tinjauan Tentang Pengetahuan ……………………….……….
2.2 Tinjauan Tentang Remaja ........………..................................
2.3 Tinjauan Tentang Dismenorrhoea...............................................
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL…………………………………..
BAB IV METODE PENELITIAN…………………………………….......
4.1 Lokasi Penelitian ………………………………………………
4.2 Jenis Penelitian …………………………………………………
4.3 Populasi dan Sampel ………………………………................
4.4 Sumber Dan Prosedur Pengumpulan Data………………….....
LAMPIRAN KUESIONER
DAFTAR PUSTAKA
Hal
i
ii
iii
1
1
2
3
4
5
5
5
6
14
15
15
15
16
17
18
22
0 Response to "Proposal kesehatan "STUDI PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORRHOEA DI SMA NEGERI 6 BAUBAU KELURAHAN KAISABU BARU KECAMATAN SORAWOLIO KOTA BAUBAU"
Post a Comment
* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya