CONTOH MAKALAH Benigne Prostat Hyperplasia (BPH)

https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwijyt33oJLgAhVbWisKHfzGAqkQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.kajianpustaka.com%2F2016%2F04%2Fbenigna-prostat-hyperplasia-bph.html&psig=AOvVaw0MWEaM4WMcBT29OL19xRw3&ust=1548826066142719
 MAKALAH Benigne Prostat Hyperplasia (BPH)

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT Karen dengan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI “.Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah kami.
           Penyusun menyadari sepenuhnya,bahwa dalam proses menyelewsaikan makalah ini banyak mengalami kendala-kendala,namun dapat di atasi karena adanya dukungan dari berbagai pihak.
Kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memebantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktunya.
Penulis mennyadari bahwa banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca.
   
  DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG....................................................................................................
2.RUMUSAN MASALAH...............................................................................................
3.MANFAAT DAN TUJUAN...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1.KONSEP MEDIS............................................................................................................
a.Definisi.......................................................................................................................
b.Etiologi.......................................................................................................................
c.Manifestasi klinis.......................................................................................................
d.Patofisiologi...............................................................................................................
e.Penatalaksanaan.........................................................................................................
f.Pencegahan...................................................................................................................
2.ASKEP............................................................................................................................
a.Pengkajian.................................................................................................................
b.Diagnose....................................................................................................................
c.Intervensi....................................................................................................................
d.Implementasi..............................................................................................................
e.Evaluasi......................................................................................................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

                        BAB I
                      PENDAHULUAN
1.Latar Belakang

Benigne Prostat Hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar/ jaringan  fibromuskuler  yang menyebabkan  penyumbatan  uretra pars prostatika.
Etiologi atau penyebab yang pasti dari terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia sampai sekarang belum diketahui secara pasti, tetapi hanya 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia yaitu testis dan usia lanjut. Prostat merupakan alat tubuh yang bergantung kepada endokrin dan dapat pula dianggap undangan(counter part). Oleh karena itu yang dianggap etiologi adalah karena tidak adanya keseimbangan endokrin.
2.Rumusan Masalah
a.Apakah pengertian BPH ?
b.Apakah penyebab BPH ?
c. Bagaimana tanda dan gejala BPH ?
d.Bagaimana pencegahan BPH ?

3. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Mengetahui pengertian BPH
2.Mengetahui penyebab BPHMengetahui tanda dan gejala BPH
3.Mengetahui cara pencegahan BPH

BAB II
                          PEMBAHASAN   
A.DEFENISI

    Benigna Prostat Hipertropi (BPH) adalah pertumbuhan dari nodula-nodula fibroadenomatosa majemuk dalam prostat, jaringan hiperplastik terutama terdiri dari kelenjar dengan stroma fibrosa yang jumlahnya berbeda-beda. (Price, 2005 : 1154).

    BPH adalah suatu keadaan dimana kelenjar prostat mengalami pembesaran, memanjang ke atas ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran urine dengan menutupi orifisium uretra (Brunner and Suddart, 2001 : 1625).

    BPH adalah pembesaran adenomatous dari kelenjar prostat, lebih dari setengahnya dan orang yang usianya diatas 50 tahun dan 75 % pria yang usianya 70 tahun menderita pembesaran prostat (C. Long, 1996 :331).

    BPH adalah pembesaran dari kelenjar prostat yang disebabkan oleh bertambahnya sel-sel glanduler dan Interstitial, sehingga sebenarnya lebih tepat disebut hyperplasia atau adenoma psostat (Rumahorbo, 2000 : 70). Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Benigna Prostat Hipertropi (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat yang disebabkan oleh bertambahnya sel-sel glanduler dan interstitial atau pertumbuhan dari nodula-nodula fibroadenomatosa yang menutupi orifisium uretra sehingga menyumbat aliran urine, dan biasanya terjadi pada pria diatas usia 50 tahun.

B.ETIOLOGI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat; tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron ( DHT ) dan proses aging ( menjadi tua ). Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah:
a.Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut.
b.Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
c.Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
d.Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.

C.MANIFESTASI KLINIS
Walaupun Benigna Prostat Hipertropi selalu terjadi pada orang tua, tetapi tak selalu disertai gejala-gejala klinik, hal ini terjadi karena dua hal yaitu:

1.Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih
2.Retensi urin dalam kandung kemih menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis.Adapun gejala dan tanda yang tampak pada pasien dengan Benigna Prostat Hipertrofi:
a.Retensi urin
b.Kurangnya atau lemahnya pancaran kencing
c.Miksi yang tidak puas
d.Frekuensi kencing bertambah terutama malam hari (nocturia)
e.Pada malam hari miksi harus mengejan
f.Terasa panas, nyeri atau sekitar waktu miksi (disuria)
g.Massa pada abdomen bagian bawah
h.Hematuriai. Urgency (dorongan yang mendesak dan mendadak untuk mengeluarkan urin)
i.Kesulitan mengawali dan mengakhiri miksik. Kolik renall. Berat badan turunm. AnemiaKadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, pasien sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter. Karena urin selalu terisi dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi cystitis dan selaputnya merusak ginjal.

D.PATOFISIOLOGI
Proses pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan sehingga perubahan pada saluran kemih juga terjadi secara perlahan-lahan. Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostat, resistensi pada leher buli-buli dan daerah prostat meningkat, serta otot detrusor menebal dan meregang sehingga timbul sakulasi atau divertikel. Fase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi. Apabila keadaan berlanjut, maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensio urine yang selanjutnya dapat menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas.

Adapun patofisiologi dari masing-masing gejala adalah :
-Penurunan kekuatan dan kaliber aliran yang disebabkan resistensi uretra adalah gambaran awal dan menetap dari BPH.
-Hesistancy terjadi karena detrusor membutuhkan waktu yang lama untuk dapat melawan resistensi uretra.
-Intermittency terjadi karena detrusor tidak dapat mengatasi resistensi uretra sanpai akhir miksi. Terminal dribbling dan rasa belum puas sehabis miksi terjadi karena jumlah residu urine yang banyak dalam buli-buli.
-Nokturia dan frekuensi terjadi karena pengosongan yang tidak lengkap pada tiap miksi sehingga interval antar miksi lebih pendek.
-Frekuensi terutama terjadi pada malam hari ( nokturia ) karena hambatan normal dari korteks berkurang dan tonus spingter dan uretra berkurang selama tidur.
-Urgensi dan disuria jarang terjadi, jika ada disebabkan oleh ketidak stabilan detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter.
-Inkontinensia bukan gejala yang khas, walaupun dengan berkembangnya penyakit, urine keluar sedikit-sedikit secara berkala karena setelah buli-buli mencapai compliance maksimum, tekanan dalam buli-buli akan cepat naik melebihi tekanan spingter.


E.PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk hipertropy prostat ada 2 macam :
1.Konservatif
2.Operatif
Dalam pengobatan ini dilakukan berdasarkan pembagian besarnya prostat, yaitu derajat 1-4.
a)Derajat I
Dilakukan pengobatan konservatif, misalnya dengan fazosin, prazoin dan terazoin (untuk relaksasi otot polos).
b)Derajat II
Indikasi untuk pembedahan. Biasanya dianjurkan resekesi endoskopik melalui urethra.
c)Derajat III
Diperkirakan prostat cukup besar dan untuk tindakan yang dilakukan yaitu pembedahan terbuka melalui transvesical, retropubic atau perianal.
d)Derajat IV
Membebaskan penderita dari retensi urine total dengan memasang catheter, untuk pemeriksaan lebih lanjut dalam pelaksanaan rencana pembedahan.

a.       Konservatif
Pengobatan konservatif ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan pembesaran prostat. Tindakan dilakukan bila terapi operasi tidak dapat dilakukan, misalnya : menolak operasi atau adanya kontra indikasi untuk operasi.
Tindakan terapi konservatif yaitu:
1)Mengusahakan agar prostat tidak mendadak membesar karena adanya infeksi sekunder dengan pemberian antibiotika
2)Bila retensi urine dilakukan catheterisasi.

b.      Operatif
Pembedahan merupakan pengobatan utama pada hipertropi prostat benigna (BPH), pada waktu pembedahan kelenjar prostat diangkat utuh dan jaringan soft tissue yang mengalami pembesaran diangkat melalui 4 cara yaitu : (1) transuretliral (2) suprapubic (3) retropubic dan (4) perineal.
1.      Transurethral.
Dilaksanakan bila pembesaran terjadi pada lobus medial yang langsung mengelilingi urethra. Jaringan yang direseksi hanya sedikit sehingga tidak terjadi perdarahan dan waktu pembedahan tidak terlalu lama. Rectoscope disambungkan dengan arus listrik lalu dimasukkan ke dalam urethra. Kandung kemih di bilas terus menerus selama prosedur berjalan. Pasien mendapat alat untuk masa terhadap shock listrik dengan lempeng logam yang di beri pelumas ditempatkan pada bawah paha. Kepingan jaringan yang halus di buang dengan irisan dan tempat-tempat perdarahan di tutup dengan cauter. Setelah TURP dipasang catheter Foley tiga saluran yang dilengkapi balon 30 ml. Setelah balon catheter dikembangkan, catheter ditarik ke bawah sehingga balon berada pada fosa prostat yang bekerja sebagai hemostat. Ukuran catheter yang besar dipasang untuk memperlancar pengeluaran gumpalan darah dan kandung kemih.
Kandung kemih diirigasi terus dengan alat tetesan tiga jalur dengan garam fisiologis atau larutan lain yang dipakai oleh ahli bedah. Tujuan dari irigasi konstan ialah untuk membebaskan kandung kemih dari bekuan darah yang menyumbat aliran kemih. Irigasi kandung kemih yang konstan dihentikan setelah 24 jam bila tidak keluar bekuan da kandung kemih. Kemudian catheter bisa dibilas biasa tiap 4 jam sekali sampai catheter diangkat biasanya 3 sampai 5 hari setelah operasi. Setelah catheter di angkat pasien hams mengukur jumlah urine dan waktu tiap kali berkemih.

2.      Suprapubic Prostatectomy.   
Metode operasi terbuka, resekesi supra pubic kelenjar prostat diangkat dan urethra lewat kandung kemih.

3.      Retropubic Prostatectomy
Pada prostatectomy retropubic dibuat.

F.PENCEGAHAN
Kini, sudah beredar suplemen makanan yang dapat membantu mengatasi pembesaran kelenjar prostat. Salah satunya adalah suplemen yang kandungan utamanya saw palmetto. Berdasarkan hasil penelitian, saw palmetto menghasilkan sejenis minyak, yang bersama-sama dengan hormon androgen dapat menghambat kerja enzim 5-alpha reduktase, yang berperan dalam proses pengubahan hormon testosteron menjadi dehidrotestosteron (penyebab BPH)5. Hasilnya, kelenjar prostat tidak bertambah besar.
Zat-zat gizi yang juga amat penting untuk menjaga kesehatan prostat di antaranya adalah :
1.Vitamin A, E, dan C, antioksidan yang berperan penting dalam mencegah pertumbuhan sel kanker, karena menurut penelitian, 5-10% kasus BPH dapat berkembang menjadi kanker prostat.
2.Vitamin B1, B2, dan B6, yang dibutuhkan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga kerja ginjal dan organ tubuh lain tidak terlalu berat.
3.Copper (gluconate) dan Parsley Leaf, yang dapat membantu melancarkan pengeluaran air seni dan mendukung fungsi ginjal.
4.L-Glysine, senyawa asam amino yang membantu sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf pusat.
5.Zinc, mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas sperma.
Berikut ini beberapa tips untuk mengurangi risiko masalah prostat, antara lain:
a.Mengurangi makanan kaya lemak hewan
b.Meningkatkan makanan kaya lycopene (dalam tomat), selenium (dalam makanan laut), vitamin E, isoflavonoid (dalam produk kedelai)
c.Makan sedikitnya 5 porsi buah dan sayuran sehari
d.Berolahraga secara rutin
e.Pertahankan berat badan ideal

G.PENGOBATAN
Secara klinik derajat berat, dibagi menjaadi 4 graadasi, yaitu :
Derajat 1  :   Apabila ditemukan keluhan protatismus, pada DRE (colok dubur) ditemukan penonjolan prostat dan sisa urin kurang dari 50 ml.
Derajat 2 :  Ditemukan tanda dan gejala seperti pada derajat  1, prostat lebih menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urin lebih dari 50 ml tetapi kurang dari 100 ml.
Derajat 3 :  Seperti derajat 2, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan sisa urine lebih dari 100 ml.
Derajat 4 :  Apabila sudah terjadi retensi total.
Pada derajat 1 belum memerlukan tindakan operatif, dapat diberikan pengobatan secara konservaatif , misal alfa bloker, prazozin, terazozin 1-5 mg per hari.
Pada derajat 2 sudah ada indikasi untuk inteervensi operatif dan sampai ssekarang masihh dianggap sebagai cara terpilih adlah trans urethral resection (TURP)
Pada derajaat 3 TURP masih dapat dilakukan akan tetapi bila diperkirakan reseksi tidak selesai dalam satu jam maka sebaiknya dilakukan operasi terbuka.

H.RENPRA
A.Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1.)Identitas
Dikaji tentang identitas klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, alamat, diagnosa medis, nomor medrek, tanggal masuk rumah sakit dan tanggal pengkajian, juga identitas penganggungjawab klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan terakhir, dan hubungan dengan klien.
2.)Riwayat kesehatan klien
a). Alasan masuk
b). Keluhan utama
c). Riwayat kesehatan sekarang
d). Riwayat kesehatan masa lalu
e). Riwayat kesehatan keluarga
3.)Data biologis dan fisiologis
a). Pola aktivitas harian
    (1) Pola makan dan minum
    (2) Pola eliminasi
    (3) Pola istirahat tidur
    (4) Pola personal hygiene
    (5) Pola mobilisasi fisik


B.Diagnosa
1.Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik pembesaran prostatdekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih untuk berkontraksi secara adekuat.
2.Gangguan rasa nyaman : Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli buli distensi kandung kemih kolik ginjal infeksi urinaria.
3.Resiko terjadi disfungsi seksual berhubungan dengan situasi his (inkontinensia, kebocoran urine setelah pengangkatan catheter, keterlibatan area genital) ditandai dengan : Tindakan pembedahan kelenjar prostat.
4.Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter.
5.Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, salah interprestasi informasi, tidak mengenal sumber informasi, ditandai dengan:  Gelisah dan Informasi kurang.

C.Intervensi
1.Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik pembesaran prostatdekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih untuk berkontraksi secara adekuat.
-Tujuan :
Tidak terjadi obstruksi dengan kriteria hasil :
Berkemih dalam jumlah yang cukup tidak teraba distensi kandung kemih
-Intervensi
1.Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.
2.Observasi aliran urina perhatian ukuran dan kekuatan pancaran urina
3.Awasi dan catat waktu serta jumlah setiap kali berkemih
4.Berikan cairan sampai 3000 ml sehari dalam toleransi jantung.
5.Berikan obat sesuai indikasi ( antispamodik)
-Rasional
1.Meminimalkan retensi urina distensi berlebihan pada kandung kemih
2.Untuk mengevaluasi ibstruksi dan pilihan intervensi
3.Retensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal
4.Peningkatkan aliran cairan meningkatkan perfusi ginjal serta membersihkan ginjal kandung kemih dari pertumbuhan bakteri
5.Mengurangi spasme kandung kemih dan mempercepat penyembuhan


2.Gangguan rasa nyaman : Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli buli distensi kandung kemih kolik ginjal infeksi urinaria.
-Tujuan :
Nyeri hilang / terkontrol. Dengan kriteria hasil :
Klien melaporkan nyeri hilang / terkontrol menunjukkan ketrampilan relaksasi dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi individu. Tampak rileks tidur / istirahat dengan tepat.
- Intervensi :
1.Kaji nyeri perhatikan lokasi intensitas ( skala 0 - 10 ).
2.Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase. Pertahankan selang bebas dari lekukan dan bekuan.
3.Pertahankan tirah baring bila diindikasikan
4.Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik pengubahan posisi pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik.
5.Berikan rendam duduk atau lampu penghangat bila diindikasikan.
6.Kolaborasi dalam pemberian antispasmodik
-Rasional :
1.Nyeri tajam intermitten dengan dorongan berkemih / masase urin sekitar kateter menunjukkan spasme buli-buli yang cenderung lebih berat pada pendekatan TURP ( biasanya menurun dalam 48 jam ).
2.Mempertahankan fungsi kateter dan drainase sistem menurunkan resiko distensi / spasme buli - buli.
3.Diperlukan selama fase awal selama fase akut.
4.Menurunkan tegangan otot memfokusksn kembali perhatian dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
5.Meningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan edema serta meningkatkan penyembuhan ( pendekatan perineal ).
6.Menghilangkan spasme

3.Resiko terjadi disfungsi seksual berhubungan dengan situasi his (inkontinensia, kebocoran urine setelah pengangkatan catheter, keterlibatan area genital) ditandai dengan : Tindakan pembedahan kelenjar prostat.
-Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam fungsi seksual dapat dipertahankan. Dengan Kriteria hasil :
Pasien dapat mendiskusikan perasaannya tentang seksualitas dengan orang terdekat.
-Intervensi :
1.Berikan informasi tentang harapan kembalinya fungsi seksual.
2.Diskusikan dasar anatomi.
3.Instruksikan latihan perineal.
4.Kolaborasi ke penasehat seksualitas/ seksologi sesuai indikasi.
-Rasional :
1.Impotensi fisiologis : terjadi bila syaraf perineal dipotong selama prosedur bedah radikal pada pendekatan lain. aktifitas seksual dapat dilakukan seperti biasa dalam 6 - 8 minggu.
2.Syaraf pleksus mengontrol aliran secara posterior ke prostat melalui kapsul. Pada prosedur yang tidak melibatkan kapsul prostat, impoten dan sterilitas biasanya tidak terjadi.
3.Meningkatkan peningkatan kontrol otot kontinensia urine dan fungsi seksual.
4.Untuk memerlukan intervensi professional selanjutnya.


4.Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter.
-Tujuan :
Setelah diakukan perawatan selama 3-5 hari pasien mampu mempertahankan derajat kenyamanan secara adekuat. Dengan Kriteria hasil :
Secara verbal pasien mengunkapkan nyeri berkurang atau hilang. Pasien dapat beristirahat dengan tenang.
-Intervensi :
1.Monitor dan catat adanya rasa nyeri, lokasi, durasi dan faktor pencetus serta penghilang nyeri.
2.Observasi tanda-tanda non verbal nyeri (gelisah, kening mengkerut peningkatan tekanan darah dan denyut nadi.
3.Beri kompres hangat pada abdomin terutama perut bagian bawah.
4.Anjurkan pasien untuk menghindari stimulan (kopi, teh, merokok, abdomen tegang).
5.Atur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan teknk relaksasi.
-Rasional :
1.Untuk mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan pasien.
2.Untuk mengetahui tingkat perkembangan rasa nyeri.
3.Untuk mengurangi rasa nyeri.
4.Untuk menghindari faktor pencetus.
5.Untuk mengalihkan rasa nyeri.

5.Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, salah interprestasi informasi, tidak mengenal sumber informasi, ditandai dengan:  Gelisah dan Informasi kurang
-Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien mengungkapkan anxietas teratasi, dengan kriteria:  Klien tidak gelisah dan tampak rileks.
-Intervensi :
1.Kaji tingkat anxietas.
2.Observasi tanda-tanda vital.
3.Berikan informasi yang jelas tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
4.Berikan support melalui pendekatan spiritual.
-Rasional :
1.Mengetahui tingkat anxietas yang dialami klien, sehingga memudahkan dalam memberikan tindakan selanjutnya.
2.Indikator dalam mengetahui peningkatan anxietas yang dialami klien
3.Mengerti/memahami proses penyakit dan tindakan yang diberikan.
4.Agar klien mempunyai semangat dan tidak putus asa dalam menjalankan pengobatan untuk penyembuhan

D.Implementasi
1.mendorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.
2.mengkaji nyeri perhatikan lokasi intensitas ( skala 0 - 10 ).
3.memberikan informasi tentang harapan kembalinya fungsi seksual.
4.mengobservasi tanda-tanda non verbal nyeri (gelisah, kening mengkerut peningkatan tekanan darah dan denyut nadi.
5.mengkaji tingkat anxietas.

E. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah dicapai.
Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP, sebagai pola pikir :
S : Respon subjektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
O : Respon objektif klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalah masih tetap atau muncul masalah baru atau ada data yang kontradiksi dengan masalahlanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien.


                          BAB III
                         PENUTUP

A.Kesimpulan

Benign Prostatic Hyperplasia ( BPH ) merupakan pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas dan biasa menyerang pria diatas 50 tahun. Penyebab BPH tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan. Gejala dan tanda-tanda dari BPH yaitu sering buang air kecil, tergesa-gesa untuk buang air kecil, buang air kecil malam hari lebih dari satu kali, sulit menahan buang air kecil, pancaran melemah, akhir buang air kecil belum terasa kosong, menunggu lama pada permulaan buang air kecil, harus mengedan saat buang air kecil, buang air kecil terputus-putus, dan waktu buang air kecil memanjang yang akhirnya menjadi retensi urin dan terjadi inkontinen karena overflow. Penatalaksanaan BPH berupa watchful waiting, medikamentosa, terapi bedah konvensional, terapi minimal invasif, dan farmakoterapi.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 3, EGC, Jakarta.
Corwin, J. Elizabeth, 2001, Buku Saku Pathofisiologi, EGC, Jakarta.

Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Doenges, Moorhouse & Geissler, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, Penerbit EGC, Jakarta.
Sumarwati,made,dkk,2010.Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi. Jakarta : EGC


6 Responses to "CONTOH MAKALAH Benigne Prostat Hyperplasia (BPH)"

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "
    numpang share ya min :)

    ReplyDelete
  2. sih Sering kalah main Poker Online?Ingin gampang menang? Masih Bingung Bossku Cari BO Poker Yang Aman & Terpercaya ???

    Di sinilah tempatnya MEJAONLINE, Agen Poker Dengan Tingkat Kemenangan yang Paling Besar.
    Dengan Server IDNPLAY Situs Taruhan Judi poker RECOMMENDED Banget Nii Guys ^_^ !!!

    Bisa juga di buatkan ID khusus yang Hoki untuk anda.

    INFO chat aku ya ^^
    WA : +855-1679-8223

    Poker Online Tercepat
    Poker Online Terbaik
    Ceme Online
    Domino QQ
    Poker Online Indonesia

    ReplyDelete
  3. HANYA di AGENS128 DEPOSIT 25RB !!!
    bermain live online SABUNG AYAM di AGENS128
    BONUSS 10% NEW MEMBER !!!

    Tunggu Apalagii Langsung saja BERGABUNG dengan AGENS128 dan Masih banyak PROMO dan BONUSS Menarik !!!

    INFO lebih lanjut bisa langsung ke https://bit.ly/2N7pcGJ
    Untuk info lebih lanjut hub contact :
    Whatsapp : 0852-2255-5128

    ReplyDelete
  4. BOLA PELANGI - BANDAR MIX PARLAY TERBESAR DI INDONESIA HANYA DENGAN 1 USER ID SUDAH BISA BERMAIN SEMUA GAME.
    Join US ! klik link di bawah ini ?
    Prediksi Bola dan Togel
    Bukujin togel dan bola
    Bola Online
    Mix Parlay
    Bola Jalan
    Bandar Bola

    ReplyDelete
  5. You make so many great points here that I read your article a couple of times. Your views are in accordance with my own for the most part. This is great content for your readers. prostatic hypertrophy

    ReplyDelete
  6. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~3:23 PM 15-Sep-20
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    ReplyDelete

* Terima kasih telah berkunjung di blog Saya.
* Comentar yang sopan.
* Kami hargai komentar dan kunjungan anda
* Tunggu Kami di Blog Anda
* No Link Aktif
Salam Kenal Dari Saya